5 parts Ongoing Apakah sejatinya cinta itu? Sebuah rasa yang membara? atau Sebuah rasa takut akan kehilangan? Rindu yang tak terhingga? Ataukah cinta diam-diam menyimpan benci yang tak terpahami?
Arya, pemuda berjiwa tegas, adalah takdir bagi Diana, gadis dengan senyum yang mampu menghentikan waktu. Mereka saling mencintai, begitu dalam, hingga seolah dunia bersenandung harmoni untuk mereka berdua. Arya adalah pelabuhan di mana Diana menemukan ketenangan, dan Diana adalah cahaya yang menerangi jalan Arya.
Namun, cinta mereka tidak sempurna; bukan surga tanpa cela. Seiring waktu, romansa indah mereka mulai menyelipkan rasa yang tak terduga-benci yang samar, seperti awan yang mengintai dalam birunya langit. Benci ini bukan kebencian biasa; ia tumbuh di antara cinta mereka, seolah bayangan yang mengikuti di bawah sinar terang. Dalam cinta itu sendiri, tersembunyi jurang tak kasat mata-rasa tak terungkapkan yang menguji batas hati mereka.
Arya mencintai Diana dengan segala kekurangannya, namun di dalam hati terdalamnya, terkadang ada rasa marah yang tak ia mengerti. Diana, yang selalu setia mendampinginya, juga tak luput dari perasaan serupa-sebuah kepedihan kecil yang menimbulkan kilatan benci di sudut hatinya. Benci ini tidak menghancurkan cinta mereka, melainkan mengukirnya menjadi sesuatu yang lebih manusiawi, lebih nyata.
Mungkin, cinta sejati adalah harmoni yang menyeimbangkan berbagai rasa. Ia melampaui keindahan murni dan menyentuh sisi gelap yang jarang diungkapkan. Dalam setiap desahan rindu Arya dan Diana, ada bisikan benci yang membuat cinta mereka lebih kuat, lebih tulus, dan lebih dalam. Karena sejatinya, cinta bukan hanya tentang melengkapi, tapi juga tentang bertahan bersama melalui badai yang menguji jiwa.