[FOLLOW SEBELUM BACA]
Warning kekerasan dan kata umpatan bertebaran
Awalnya kehidupan Nathaliè sangat menyenangkan di pulau Kírrín. Anak seorang kapten bajak laut itu sangat suka membaca. Banyak buku yang di ambilnya secara diam-diam dari hasil rampokan Ayahnya dari kapal turis.
Nathalié begitu di ratukan juga sangat dijaga-tak ada seorangpun yang berani mengangkat pandangan pada gadis itu, perempuan pertama yang lahir dari suku Nèmó, setelah sekian lama. Suku yang dikutuk tak akan bisa melahirkan anak perempuan. Bukan tanpa alasan, melainkan karena leluhur suku Nèmó dahulu pernah menjarah kapal yang membawa kebanyakan wanita hamil.
Hingga hari yang tak pernah suku itu bayangkan terjadi. Sekumpulan orang asing datang dan menjarah pulau Kíírín, menjadikan para wanita suku sebagai tahanan, termaksud Nathalié.
"Luqi, aku ingin pulang." Nathalié kini hanya dapat meringkuk dalam penjara sempit dan kumuh itu. Hatinya begitu gunda, merasa takut bahwa Luqi, sosok pria yang menjadi Ayahnya itu telah di habisi oleh orang yang menahannya saat ini.
Tanpa Nathalié duga. Inilah awal dari perjalanan panjangnya, sesuatu yang takkan berakhir muda dan takkan pula mendapatkan solusi, sebuah rasa sakit tanpa ujung. Kehampaan disetiap kali mengambil langkah, tarikan nafas yang begitu mencekik hingga gadis dari suku Nèmó itu tak tahu caranya lepas.
"Oh kasih, betapa naif dirimu, menganggap bahwa aku akan melepasmu, dalam anganmu itu hanyalah mimpi."
***
‼️Please don't copy this story!‼️
||This story contains swearing, adult and cursing. So for those who are still underage or maybe this story is not your type, please just give good criticism or leave the story stall.||
HAPPY READING🌹
Prosopagnosia atau face blindness yang diderita Algaffan Al-Kaezar membuatnya susah mengenali wajah seseorang di sekitarnya. Sampai akhirnya, ia harus menerima takdir untuk dijodohkan oleh gadis bernama Milen Kylla Al-Hardine- Gadis yang sedang menempuh pendidikan sastra di salah satu University terkenal di Jakarta. Dirinya sangat terkenal karena kecantikan dan kepintarannya di kampus.
"Bukannya lo nggak bisa lihat wajah gue? Gimana caranya lo bisa cium gue tadi?"
Algaffan memutar bola matanya. "Buta wajah bukan berarti gue nggak tau letak bibir lo kan? Boleh gue cium lagi?"
"Nggak! Dasar mesum," katanya menyentak.
"Kalau gitu, pegang dada lo boleh dong?"
Sialan!
**
!! 18+ !!
!! WARNING!!
JIKA DITEMUKAN BANYAK KESALAHAN SAAT MEMBACA, HAPUS CERITA INI DI LIBRARY TERLEBIH DAHULU, REFRESH, DAN TAMBAHKAN LAGI KE PERPUSTAKAAN KALIAN
[[ Don't copy my story please! ]]
[[ By : @Tasya_02 ]]