Cinta sering kali hadir di saat yang tak terduga. Ia datang perlahan, seperti embun pagi yang menyentuh dedaunan, atau seperti angin sepoi-sepoi yang membawa aroma nostalgia. Bagi Naya, cinta adalah sesuatu yang ia baca di halaman-halaman buku, sebuah konsep yang terasa jauh dari realitasnya. Sebagai seorang gadis yang lebih sering tenggelam dalam dunia fiksi, ia tidak pernah berpikir bahwa hatinya akan bergetar hanya karena seseorang tersenyum atau mengucapkan kata-kata sederhana.
Namun, kehidupan kampus selalu penuh kejutan. Di antara gedung-gedung tua yang dipenuhi cerita masa lalu, di bawah pohon flamboyan yang bunganya berserakan di tanah, dan di tengah keramaian mahasiswa baru yang membawa harapan serta mimpi, Naya menemukan dirinya berada di awal kisah yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.
Sebuah kisah yang dimulai dengan tatapan singkat, percakapan sederhana, dan kehangatan yang perlahan merayap di hatinya. Ini adalah cerita tentang Naya dan Arka, tentang bagaimana pertemuan mereka di kampus kecil itu mengubah segalanya. Sebuah cerita yang mungkin bisa mengingatkan kita, bahwa cinta pertama selalu memiliki tempat khusus dalam hidup.