"Apa kau melihat ada seseorang yang mengawasi kita di malam hari?"
"Aku bisa melihatnya, dia mengawasi kita, bernyanyi-nyanyi dalam gelap. Apa kau tahu siapa yang berbisik di telinga mu tadi malam? Itu dia, matanya merah menyala saat membisikan sesuatu padamu. Aku tak tahu siapa dia, ada banyak cerita hantu di sekolah ini."
Zain terdiam sejenak setelah mendengar itu, ia menatap Iqbal dengan perasaan campur aduk. Kamar asrama terasa dingin dan suram. Zain berusaha mengingat sesuatu selama ini, tetapi ia tidak bisa mengingatnya. Namun ada satu kalimat yang terlintas di pikirannya. Ia menatap Iqbal dengan tatapan serius dan berniat untuk bertanya.
"Iqbal, apa kau tahu apa itu Pemburu Jiwa?"