Cheesy Sazenna. Tidak mengira namanya akan bertambah dengan marga sosok terpandang. Rampionz. Di satu sisi Cheesy begitu senang karena diadopsi oleh sosok ayah yang menyanyanginya. Ia sama sekali tidak peduli terhadap harta maupun kekuasaan yang dimiliki ayahnya. Namun pandangan para saudaranya justru malah melihatnya sebagai sosok yang berpotensi menjadi rival mereka. Sungguh, Cheesy tidak akan terlibat dengan perebutan kekuasaan itu. Cheesy tidak minat.
"Aidy! Bisa tidak, sih, Aidy nurut sama dokter?" Cheesy berkacak pinggang menatap horor sosok ayah di depannya. Yang lagi lagi kabur dari rumah sakit.
Sementara Abrastala tersenyum geli saat dimarahi oleh putri tersayangnya. "Justru karena Daddy kabur dari rumah sakit, Daddy jadi bisa denger omelan kamu."
Cheesy menghela nafas, namun tidak menghilangkan mata elangnya. "Mana bisa sembuh kalau di rumah, Daddy. Ya Ampun." Cheesy memijat pelipisnya pusing.
Abras bersedekap dada. Tidak mau disalahkan. "Daddy kesepian."
Selain sosok ayah, ia juga mempunyai sosok kakak yang ia sayang, meskipun tingkahnya di luar dugaan. Kakak yang otoriter, posesif, dan super protektif melebihi ayahnya.
Draga menatap tajam Cheesy. "Jangan salahkan kakak jika pagi hari nanti kamu mendengar berita kematian pria itu."
"Selain tangan, di mana lagi pria brengsek itu menyentuhmu?" tanya Draga bengis.
Cheesy menunduk takut. "D-dia, sempet rangkul pinggang aku," cicitnya.
Draga menarik kaos Cheesy ke atas, kemudian merangkul pinggang Cheesy menggunakan lengannya. Selanjutnya Draga mendorong pinggang Cheesy maju, membuat jarak di antara mereka langsung lenyap. Kini kedua kulit mereka saling bersentuhan.
"Di mana lagi?"
Cheesy menggeleng. "Udah."
"Jangan berbohong, Cheesy."
"Dia nggak sengaja cium kepala aku. T-tapi, terhalang rambut aku, kok. Serius."
"Bagian mana?"
Beginilah jika Cheesy sudah berhadapan dengan kakaknya. Jika bersama ayahnya, ia akan menjadi cerewet, maka saat bersama Draga, ia akan menjadi kucing penakut.
Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukkan. Detik itu juga Theo bertekad untuk mendapatkan gadis itu.
Faktanya mereka ternyata satu sekolah, semua mengenal Theodore, sang kapten basket. Namun berkebalikan dengan Agatha, gadis yang keberadaannya saja tidak diketahui warga sekolah.
•••
"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.
"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.
Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.
Theodore yang awalnya tidak tertarik dengan gadis yang dijadikan taruhan oleh Samuel lantas buru-buru menarik kata-katanya dan mendeklarasikan bahwa dirinya amat sangat tertarik dan akan membuat gadis itu selalu berada disisinya.
•••
"I'm a tattoo artist."
"Oh ya?"
"Want to be the first? And try a red mark on your neck?"
"Stress!"
‼️Harsh words, toxic shit, and mature.