Story cover for ENTITY : BEYOND EXISTENCE OF CHRONO  by Arsareiv
ENTITY : BEYOND EXISTENCE OF CHRONO
  • WpView
    Reads 160
  • WpVote
    Votes 47
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 160
  • WpVote
    Votes 47
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Dec 25, 2024
Suatu anomali dalam sistem yang rusak muncul, dia adalah paradoks berjalan yang menolak hukum semesta. Bersama sang Harmoni, mereka menyelam ke dalam jurang ketidakpastian demi menyelamatkan seluruh lembar eksistensi realitas tak terbatas.

***

Perjalanan yang menantang logika menuju Nexus yakni tanah kelahiran waktu, untuk mencari sebuah kebenaran dibalik kehancuran eksistensi yakni ketiadaan.

Namun, kebenaran mungkin lebih mengerikan dari kehancuran yang mereka coba hentikan. Dalam dunia di mana kebenaran seperti kabut dan realitas seperti pasir yang tertiup angin, bisakah mereka menemukan jawaban sebelum segalanya terhapus selamanya?

Kisah ini tidak hanya menguji batas logika, tetapi juga makna keberadaan hingga konsep alam semesta

Jangan lupa follow sebelum baca ya
All Rights Reserved
Sign up to add ENTITY : BEYOND EXISTENCE OF CHRONO to your library and receive updates
or
#9chronicles
Content Guidelines
You may also like
DESCENDANTS OF SEVENTEEN (a story can't never tell) by alfariks
4 parts Ongoing Mature
Tujuh puluh tahun yang lalu, dunia seperti yang dikenal manusia hancur seketika. Sebuah meteorit raksasa menghantam bumi pada tahun 2017, menelan lebih dari setengah populasi manusia dalam kobaran api dan kehancuran. Namun, dari reruntuhan itu, lahir sesuatu yang tak terduga-tujuh batu kristal sakti yang menyimpan kekuatan di luar nalar manusia. Bersamaan dengan munculnya batu-batu misterius itu, dunia yang selama ini tersembunyi mulai memperlihatkan dirinya. Ras-ras lain seperti Ligeria, Arzi, dan Farman, yang selama ini bersembunyi di balik realitas manusia, akhirnya muncul ke permukaan. Namun, pertemuan ini bukannya membawa kedamaian, melainkan awal dari perang yang lebih besar. Farman, ras yang paling ambisius, mulai menaklukkan dunia dengan cara kejam, memperbudak ras lain, dan merebut wilayah yang bukan milik mereka. Di tengah peperangan yang berkecamuk, Raja William Thinkler dari kaum Arzi berusaha menjadi perisai terakhir bagi perdamaian. Namun, takdir berkata lain-ia gugur di medan perang, meninggalkan sumpah yang akan menggema sepanjang zaman. "Hari ini bukanlah akhir, hanya bayangan dari fajar yang belum nyata..." "Saat kelam merangkak mundur, tertimpa cahaya senja yang enggan padam." "Dimana Pantang menyerah masih akan berdiri, di atas ragawi dosa dosa." "Sebilah besi akan terangkat tanpa amarah, dan dari gemuruh pertempuran, suara kedamaian pun terlahirkan." Sebuah janji tertinggal di antara kehancuran, sebuah harapan yang menunggu untuk ditepati. Perang ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kisah yang lebih besar-sebuah perjalanan yang akan menentukan nasib dunia yang baru.
You may also like
Slide 1 of 9
ELEGI ETERNA cover
Elementum cover
Quant (On Going) cover
𝐃𝐄𝐀𝐓𝐇 𝐋𝐔𝐑𝐊𝐒 cover
SINGULARITY (Proyek Lorentz) cover
Evolusi Kegelapan cover
DESCENDANTS OF SEVENTEEN (a story can't never tell) cover
Children Of Neverland cover
SALARYN KINGDOM : Bridge Of Destiny [END] cover

ELEGI ETERNA

5 parts Complete Mature

Selami lorong-lorong neon Kota Eterna, tempat bayang-bayang menari dan keputusasaan mengintai di balik setiap refleksi. Lara bukanlah pahlawan biasa. Ia adalah paradoks hidup-seorang wanita yang dihantui kehampaan, namun terdorong untuk mengungkap kebenaran lewat kehancuran. Perjalanannya adalah spiral pemberontakan tanpa henti terhadap sistem kehidupan modern yang rapuh, mengupas kebohongan demi kebohongan untuk menemukan realitas yang lebih kelam dari kehampaan itu sendiri. Namun, jejak Lara bersimpangan dengan Rahmat, penegak hukum yang berjuang mempertahankan ketertiban. Dalam perburuannya, Rahmat justru tersesat di dalam dirinya sendiri, membuktikan bahwa terkadang, kehancuran terbesar datang dari dalam. "Elegi Eterna" bukan sekadar cerita-ini adalah tantangan. Sebuah eksplorasi mendalam tentang kehampaan eksistensial, moralitas, dan absurditas kehidupan manusia. Beranikah kamu mempertanyakan semua yang selama ini kamu yakini?