(Sebuah Reinkarnasi)
Bayu, mahasiswa semester empat Fakultas Budaya di Universitas Gajah Maju (UGM), memilih untuk tetap tinggal di Yogyakarta selama libur semester genap. Keputusan itu diambil tanpa ragu, meski artinya ia harus menunda perjalanan pulang ke kampung halamannya di Jepara. Entah kenapa, kota ini seolah memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya enggan meninggalkan suasananya.
Hari pertama libur, Bayu memulai langkahnya dengan mengunjungi Keraton Yogyakarta. Tempat itu, seperti biasa, dipenuhi hiruk-pikuk wisatawan. Setiap sudut museum di dalam keraton dipadati orang-orang yang sibuk berfoto atau mendengarkan pemandu wisata. Namun di tengah keramaian itu, di salah satu ruangan museum, Bayu bertemu dengan seorang pemuda sebayanya bernama Bumi. Perkenalan mereka sederhana, diawali dengan obrolan ringan tentang sejarah, sebuah topik yang ternyata menjadi minat keduanya.
Waktu berlalu, dan keduanya mulai akrab. Suatu hari, Bumi mengundang Bayu untuk berkunjung ke rumahnya. Rumah itu adalah bangunan besar khas Jawa, lengkap dengan pendopo luas dan ornamen kayu ukiran yang indah, peninggalan keluarganya. Di dalamnya, suasana tradisional terasa begitu kuat, seolah setiap sudutnya menyimpan cerita masa lalu. Di sana, Bumi memperlihatkan sebuah keris kuno, warisan leluhur keluarganya. Keris itu memiliki ukiran rumit nan elok. Saat Bayu memandangnya lebih lama, sebuah perasaan aneh menyeruak. Kilasan-kilasan ingatan yang tak jelas tiba-tiba muncul, seolah ia pernah mengenal keris itu sebelumnya. Lebih dari itu, ia merasa pernah mengenal Bumi.
Bayu tahu, ada sesuatu yang tidak biasa di balik semua ini. Bersama Bumi, ia memutuskan untuk menelusuri misteri yang menghubungkan mereka dengan masa lalu. Sebuah perjalanan yang tidak hanya membawa mereka pada jejak sejarah, tetapi juga menggali rahasia yang selama ini terkubur di antara waktu dan takdir.