Story cover for Under Control by padipadidiperut
Under Control
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 34
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Dec 25, 2024
Mature
"From the very beginning, she knew happiness was never meant to be hers."

Aileen Adeline tahu, dia punya setumpuk hutang budi yang harus siap ia bayar kapan saja. Di umurnya yang menginjak dua puluh tiga tahun, Lizia Anggraini Wiratama-pemilik panti tempatnya tumbuh-mulai menagih satu demi satu. Awalnya, ia hanya diminta untuk memastikan Aldafi-putra tunggal perempuan itu-makan tepat tiga kali sehari.

Tidak buruk, pikir Aileen kala itu.

Sayangnya, mengenal Aldafi sama saja dengan memasuki lembah suram tanpa jalan keluar. Semua berubah semakin runyam kala permintaan demi permintaan Lizia seolah sengaja menjadikannya samsak penengah dalam perang dingin antara ibu dan anak itu.

Semuanya terasa semakin buruk kala Aileen sadar satu hal: dia... sepertinya jatuh cinta pada Aldafi
All Rights Reserved
Sign up to add Under Control to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Unpredictable Love cover
Embun di Ujung Semanggi cover
Revenger Cries New cover
RedFlag [End - Lengkap] cover
The Unwritten Rule [21+] cover
Mr. Right For Now cover
RUMPANG (COMPLETED) cover
[4A] Little Lady [END] cover
A NEVER ENDING NIGHT cover

Unpredictable Love

28 parts Ongoing Mature

WARNING: Beberapa chapter terdapat adegan dewasa. Harap lebih bijak dalam membaca. Lili, hanya seorang gadis sederhana yang manis dan pendiam, tidak memiliki riwayat pacaran. Meskipun begitu, ibu nya selalu menyuruhnya untuk segera mendapatkan kekasih. Namun Lili terlalu pemalu, dia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk mendekati pria. Dan entah bagaimana, seorang pria mulai mengganggunya. ----------------------------------------- Rendra tertawa kecil, suaranya terdengar berat dan penuh godaan. "Jika kamu yang berinisiatif menciumku, aku akan pergi." Lili menggigit bibirnya, tangannya gemetar hebat. Matanya yang basah oleh air mata menatap Rendra dengan gugup dan takut. Hening sejenak. Napasnya tersengal ketika ia akhirnya mengumpulkan keberanian, mengangkat sedikit tubuhnya, lalu berjinjit untuk mengecup pipi pria itu. Namun, sebelum bibirnya sempat menyentuh kulitnya, Rendra sudah lebih dulu meraih tengkuknya, menariknya erat ke dalam dekapannya. Tanpa memberi kesempatan untuk mundur, ia menuntut lebih menyapu bibirnya dengan ciuman yang panas dan mendalam. Suara Rendra terdengar serak di antara napas yang memburu. "Bagaimana mungkin aku bisa melepaskanmu setelah dirimu sendiri yang memberikannya padaku, hm?" ---------------------------------------