Ketika Kepingan Hati Masih Ada

Ketika kepingan hati masih ada
Kamu adalah nadi dalam hidupku. Desahan nafas dalam jantungku, gelora jiwa dalam hatiku. Suaramu bagaikan lantunan melodi indah, mengusik kalbuku seakan ingin ikut bernyanyi dengannya. Senyumanmu yang hanya mampu terlintas dalam bayangku, memenuhi seluruh ruang dalam otakku, menyusup hingga tak mampu lagi aku melupakannya.
Setiap detik yang kau berikan bagiku, ialah hal terindah yang pernah kudapatkan. Bagaikan mimpi indah dalam tidurku, aku tak ingin semuanya cepat berlalu. Setiap kata yang kau embuskan bagiku, ialah syair doa dan harapan bagi cintaku. Tak ada keraguan terlintas dalam hatiku, setiap kali aku berada di dekatmu. Bersamamulah, aku ingin merajut semua cita dan asa yang selalu kuimpikan.
Aku boleh saja tidak mengerti apa yang dinamakan cinta. Tidak percaya bahwa Tuhan telah menciptakan karya yang luar biasa dalam hidupku, melalui cinta. Meragukan setiap kejadian yang tanpa sengaja menorehkan kenangan indah dan luka yang membekas dalam hatiku. Namun, ketika kau datang tanpa kuinginkan, mencoba menyelinapkan sebuah desir cinta dalam kalbuku, saat itulah aku mulai menyadari bahwa Tuhan begitu baik, mengirimkan seorang malaikat tak bersayap untuk menjagaku dan mencintaiku walaupun hanya sementara.
Dekapan hangat dan tatapan sendu yang kau miliki itu, memacu cepat melodi jantungku yang bergelora, mengembangkan detak cinta dalam nadiku. Harus kuakui, jika hatiku takkan mampu berdusta, ia menjerit bahagia, setiap kali kau berada di dekatku. Aku tidak sanggup untuk menolaknya, bahkan setiap kali aku mencoba untuk menyangkalnya - senantiasa ia kembali untuk mengusikku untuk kembali padamu.

.