Hati yang telah terluka sama seperti kaca yang sudah menjadi serpihan, maka hati juga sama menjadi serpihan yang siap runtuh jika terhantam atas kenyataan, bukankah kenyataan di sebagian orang membuat luka?. Sama halnya dengan Hamina Syahara Prajanika, gadis yang hatinya lembut kini tertimbun oleh sebuah kenyataan yang membuatnya kapan saja runtuh, lalu apa saja kenyataannya dalam hidupnya yang siap meruntuhkan tembok yang retak, hati yang sudah menjadi serpihan.
Dalam setiap napasnya terasa berat, hatinya berdetak kencang, dengan mata memandang kedepan pada gadis di depannya, Haksara Abimanyu Draksana, memeluk tubuh gadis di depannya yang menjadi tahta di hatinya.