NOVEL TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA
Author : Zhu Yi (竹已)
Suatu malam hujan bertahun-tahun kemudian, Shu Nian bertemu Xie Ruhe lagi.
Pria itu sedang duduk di kursi roda, separuh wajahnya diterangi cahaya latar. Ia dilahirkan dengan sepasang mata bunga persik, dan lipatan kelopak mata gandanya sangat dalam.
Dia jelas memiliki wajah yang penuh kasih sayang, tapi ekspresinya sedingin es.
Shu Nian memegang payung dan memanggilnya dengan ragu, lalu berkata: "Kamu tidak membawa payung? Atau aku-"
Kelopak mata Xie Ruhe terkulai, dia tidak selesai mendengarkan, tidak berhenti lagi, dan langsung menuju ke tirai hujan.
Setelah sekian lama, Shu Nian keluar dari toko roti sambil membawa kantong kertas berwarna coklat.
Dalam sekejap, hujan mulai turun di luar, dan tetesan air hujan menghantam lantai beton.
Xie Ruhe muncul entah dari mana, memegang payung dan berdiri di sampingnya.
Melihatnya menoleh, dia bertanya: "Apakah kamu punya payung?"
Shu Nian mengangguk dan mengeluarkan payung dari tasnya.
Saat berikutnya, Xie Ruhe mengulurkan tangan untuk menutup payung dan berkata tanpa ekspresi:
"Punyaku rusak."