Story cover for 𝙹𝙰𝙽𝙳𝙰 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝙰𝙷 𝙼𝙴𝚁𝙴𝚂𝙰𝙷𝙺𝙰𝙽 by alwaysstt_
𝙹𝙰𝙽𝙳𝙰 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝙰𝙷 𝙼𝙴𝚁𝙴𝚂𝙰𝙷𝙺𝙰𝙽
  • WpView
    Reads 112,725
  • WpVote
    Votes 10,416
  • WpPart
    Parts 53
  • WpView
    Reads 112,725
  • WpVote
    Votes 10,416
  • WpPart
    Parts 53
Ongoing, First published Dec 29, 2024
Mature
6 new parts
"Awss, Adel, tolong aku?"
 
"Hei, kamu baik-baik saja? Ada apa?"
 
"Kakiku sakit. Bisakah kau bantu aku keluar dari kamar mandi?"
 
"O-oh, tentu. Bolehkah aku masuk?"
 
"Ya, silakan masuk."
 
Adel ragu-ragu memasuki kamar mandi. Dia melihat Grace duduk di lantai, hanya dibungkus handuk sambil memegangi kakinya. Ada memar besar di pahanya, hampir hitam dan biru.
 
Sebagai seorang dokter, dia dengan cepat mengangkat Grace ala bridal style, membawanya keluar dari kamar mandi dan dengan lembut mendudukkannya di tepi tempat tidur. Adel dengan hati-hati sedikit menyingkap handuk, memperlihatkan seberapa parah lukanya. Dia memeriksa dengan saksama.
 
Adel dengan lembut menyentuh bagian luar memarnya, hanya untuk memastikan. "Ssshhh... aaahhhh... sakit, Del..."
 
Kenapa desahannya terdengar begitu... memikat?
 
Adel mengambil kompres dingin dan kembali untuk membantu mengobati luka Grace yang terlihat masih meringis kesakitan. Berlutut di hadapannya, Adel mencondongkan tubuh lebih dekat, dengan lembut meniup area yang memar saat dia mengoleskan kompres. Dari sudut pandang matanya, bagian tubuh Grace yang biasanya tersembunyi, sepenuhnya terpapar.
 
Ya Tuhan, mataku ternodai, tapi... itu benar-benar indah.

***

Start: 18 Maret 2025
End: -

***

#5 in gracia (31-07-2025)
#1 in kinal (05-08-2025)
#1 in delgre (13-08-2025)
#1 in olla (04-09-2025)
#3 in adel (11-10-2025)
#1 in veranda (24-10-2025)
#3 in jkt48 (27-10-2025)
All Rights Reserved
Sign up to add 𝙹𝙰𝙽𝙳𝙰 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝙰𝙷 𝙼𝙴𝚁𝙴𝚂𝙰𝙷𝙺𝙰𝙽 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Ayo menepi dulu, sebentar saja. by awmawindh
6 parts Ongoing
[HIATUS] Indira tidak pernah meminta untuk dilahirkan dengan tubuh yang lemah. Tapi hari-harinya kini dipenuhi detak mesin, jarum-jarum tajam, dan dinding rumah sakit yang dingin. Tubuhnya tidak pernah benar-benar sembuh, tapi pikirannya terus mencoba kuat. Karena di sisi lain, ada Ella. Seseorang yang selalu ada di sana, dengan sabar, lembut, dan tak pernah menyerah. Ella yang datang dengan susu kotak saat dunia rasanya hambar, yang menemani sesi cuci darah meski hanya bisa duduk diam sambil menggenggam ujung jaket Indira. Namun semakin hari, semakin terasa: ada batas yang tak bisa lagi mereka pura-pura tak lihat. Indira mulai menjauh, bukan karena tidak cinta, tapi karena takut cinta itu perlahan berubah jadi beban. Ia merasa tak lagi layak untuk dicintai, apalagi saat tubuhnya sendiri terkadang tak sanggup berdiri lebih lama dari lima belas menit. Sementara Ella terus bertanya; mengapa kak Indira menarik diri? Apa salah jika ia ingin tetap di samping seseorang yang ia pilih untuk ia perjuangkan? Di antara rasa sayang dan amarah yang terpendam, keduanya mulai kehilangan arah. Mereka tak pernah bertengkar, tapi diam-diam saling menyimpan luka. Sampai pada akhirnya, sebuah sore yang sunyi di stasiun kecil menjadi saksi bahwa: keduanya duduk berdampingan, tanpa banyak kata. Hanya ada satu kalimat dari Ella, pelan namun penuh makna, "Ayo menepi dulu, sebentar saja." Bukan untuk pergi, bukan untuk berakhir. Tapi untuk istirahat dari semua hal yang memaksa mereka menjadi kuat setiap waktu. Namun yang tidak mereka tahu adalah... kadang, yang kita anggap hanya sebentar bisa jadi jeda terakhir sebelum semuanya berubah. "Aku ngerasa kayak mayat hidup, El..." "Ada aku, Ada Ella... Semuanya akan baik-baik aja, kak. Trust me..." Start ; Fri, May 16, 2025 End ; - By. awmawindh |; Seraphine.daine
You may also like
Slide 1 of 10
Five Sister's (End)  cover
My handsome detective [Chrisdel] [END] cover
I'M ADELIA cover
Ayo menepi dulu, sebentar saja. cover
22.22 (END) cover
Algezy Mahawira Kalangga cover
DENIAL cover
Trepidation Love cover
pasien&dokter (zeedel) cover
Langkah Dalam Senja cover

Five Sister's (End)

24 parts Complete Mature

"Kamu dan Christy udah buat papa dan mama pergi ninggalin kita semua untuk selama-lamanya" ucap Gracia. "Kalian berdua itu pembunuh aku benci sama kalian berdua" "Pergi dari kamar aku pergi" teriak Gracia mengusir Shani sambil mendorong tubuh Shani. "Bukan Gre aku sama adek nggak ngebunuh orang tua kita" bantah Shani. "Nggak kalian itu pembunuh sana pergi keluar dari kamar aku" teriak Gracia mendorong tubuh Shani cukup kuat. Brak Gracia menutup pintu kamar nya dengan kuat, Shani terduduk di depan pintu kamar Gracia. "Cici bukan pembunuh Gre" lirih Shani. "Jika tau seperti ini mending cici bakal pilih mati Gre waktu itu dan ngelarang papa buat nyelamatin hidup cici Gre" lanjut Shani. _____ "Cukup aku aja yang kalian bilang pembunuh Gre Chik dede jangan, dia belum kuat untuk nerima ini semua" batin Shani.