Di dunia di mana kekuatan naga menentukan takdir, Ryujin lahir dari keluarga dragonborn biasa, jauh dari kekuatan dan serta kemewahan para ksatria dan bangsawan. Namun, sejak kecil, ia menunjukkan kemampuan luar biasa yang tak dimiliki dragonborn pada umumnya. Tekadnya untuk melampaui batas menjadi api yang membakar semangatnya, meski ia harus menghadapi cemoohan dan ketidakadilan dari masyarakat yang memandang rendah asal-usulnya.
Perjalanan Ryujin dimulai dengan latihan keras, bertahan melawan tantangan alam dan konflik politik antar klan dragonborn. Ketika perang besar antara darat, air, dan udara memuncak, Ryujin membuktikan bahwa kekuatan sejati tidak ditentukan oleh asal-usul, melainkan oleh keberanian, ketekunan, dan jiwa yang tak gentar.
Melalui perjuangan yang penuh darah dan pengorbanan, Ryujin menjadi penguasa langit, naga terkuat yang mampu menguasai medan pertempuran di udara. Ia akhirnya diangkat menjadi salah satu Elder Trigon, tiga pilar dragonborn yang menjaga keseimbangan dunia. Dan dengan kekuatan besar. Ia juga membawa tanggung jawab yang lebih besar, dan Ryujin harus mampu menghadapi ancaman baru yang dapat mengguncang tatanan dunia, bahkan mungkin dari dalam Trinity of Dragon itu sendiri.
Akankah Ryujin mampu menjaga harmoni kekuasaan dan memenuhi takdirnya sebagai penguasa langit? Ataukah ambisinya akan mengubahnya menjadi ancaman terbesar bagi dunia dragonborn?
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka.
Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga.
Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya.
Tapi ...,
"Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!"
"Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?"
Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila?
@kandthinkabout