Cunning For Trust (ShangjueYuanzhi)
  • Reads 25,903
  • Votes 2,601
  • Parts 23
  • Reads 25,903
  • Votes 2,601
  • Parts 23
Ongoing, First published Dec 29, 2024
Gong Shangjue dan Gong Yuanzhi terikat oleh hubungan persaudaraan.  Sifat mereka bagaikan langit dan bumi, sangat bertolak belakang. Gong shangjue bersifat tegas,dingin, kejam, sedangkan gong yuanzhi bersifat jahil, misterius, ceria, kekanak Kanakan, dan karena situasi mau tidak mau mengharuskannya berbuat licik untuk bertahan. 

" Ge, kau tak percaya padaku? Bukan aku yang melakukannya, kau pun tau. Aku seharian ini bersama mu terus. Percayalah pada ku Ge." mohon Gong Yuanzhi di depan Gong Shangjue

Gong Shangjue yang melihat itu sempat tertegun, dia berpikir apa dia sudah kelewatan?

NOTE: meminjam karakter dari my journey to you!!!!

JANGAN LUPA VOTE,KOMEN, FOLLOW!!!!
All Rights Reserved
Sign up to add Cunning For Trust (ShangjueYuanzhi) to your library and receive updates
or
#2chenglei
Content Guidelines
You may also like
too beautiful to notice (YananTianjiarui) by dilleestory
7 parts Ongoing
short story. seorang anak tak pernah meminta kepada orangtua nya untuk dilahirkan, pun sama hal nya seperti orangtua yang tak ingin anaknya terlahir menjadi manusia yang cacat. namanya, Longshen, putra bungsu dari tiga bersaudara yang terlahir tidak sekuat kedua kakak laki-lakinya. cacat, tidak memiliki emosi, dan selalu disebut sebagai aib dari keluarga. _________ bagi Yuan wudi, terlahir sempurna adalah sebuah malapetaka. malapetaka yang siap untuk meledak kapan saja dan dimana saja. diagungkan, dipuja-puja, disanjung, dianggap sebagai sebuah aset yang berharga, ternyata tak semembahagia-kan yang sempat dia duga. justru... ini semua cenderung menyebalkan. __________ "Meskipun aku tidak menginginkan kesempurnaan ini, bukan berarti aku harus disandingkan dengan orang cacat seperti dia!" itu adalah kalimat pertama yang Longshen dengar saat kakinya menginjak istana megah yang selama ini orang-orang idamkan. namun tak seperti mereka, pemuda itu justru lebih merindukan kamar tidurnya daripada harus terjebak bersama pria yang tampaknya, memiliki tabiat dan kebiasaan marah-marah. "Aku juga tidak mau jika harus menikah dengan orang pemarah seperti kau, wahai pangeran." balasan itu bukan hanya mengejutkan Yuan wudi, melainkan seluruh anggota dua keluarga yang saat ini tengah menyaksikan pertengkaran keduanya. "Meskipun kau tidak meminta maaf, tapi aku sudah memutuskan untuk memaafkan ucapan mu barusan. Selain karena aku sudah kebal dengan kata-kata penuh hinaan itu, kebetulan aku juga sudah mengantuk. Jadi, bisa berikan jawabanmu sekarang juga? Cukup dengan berkata, ya atau tidak." "Tidak."
You may also like
Slide 1 of 10
too beautiful to notice (YananTianjiarui) cover
Switch  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Little Fox [ChengTian] cover
Kesayangan  cover
TRAUMATIZED cover
Find You cover
MENJADI BABY SITTER ||HAPPY ENDING  cover
The Journey cover
Unfinished Ending: Short Story Collections cover

too beautiful to notice (YananTianjiarui)

7 parts Ongoing

short story. seorang anak tak pernah meminta kepada orangtua nya untuk dilahirkan, pun sama hal nya seperti orangtua yang tak ingin anaknya terlahir menjadi manusia yang cacat. namanya, Longshen, putra bungsu dari tiga bersaudara yang terlahir tidak sekuat kedua kakak laki-lakinya. cacat, tidak memiliki emosi, dan selalu disebut sebagai aib dari keluarga. _________ bagi Yuan wudi, terlahir sempurna adalah sebuah malapetaka. malapetaka yang siap untuk meledak kapan saja dan dimana saja. diagungkan, dipuja-puja, disanjung, dianggap sebagai sebuah aset yang berharga, ternyata tak semembahagia-kan yang sempat dia duga. justru... ini semua cenderung menyebalkan. __________ "Meskipun aku tidak menginginkan kesempurnaan ini, bukan berarti aku harus disandingkan dengan orang cacat seperti dia!" itu adalah kalimat pertama yang Longshen dengar saat kakinya menginjak istana megah yang selama ini orang-orang idamkan. namun tak seperti mereka, pemuda itu justru lebih merindukan kamar tidurnya daripada harus terjebak bersama pria yang tampaknya, memiliki tabiat dan kebiasaan marah-marah. "Aku juga tidak mau jika harus menikah dengan orang pemarah seperti kau, wahai pangeran." balasan itu bukan hanya mengejutkan Yuan wudi, melainkan seluruh anggota dua keluarga yang saat ini tengah menyaksikan pertengkaran keduanya. "Meskipun kau tidak meminta maaf, tapi aku sudah memutuskan untuk memaafkan ucapan mu barusan. Selain karena aku sudah kebal dengan kata-kata penuh hinaan itu, kebetulan aku juga sudah mengantuk. Jadi, bisa berikan jawabanmu sekarang juga? Cukup dengan berkata, ya atau tidak." "Tidak."