Semesta benar-benar mempertemukan, tidak tahu tujuan semesta untuk apa. Siklus pertemuan kemudian perpisahan, tidak selalu benar. Dalam jangka waktu yang panjang selama ini, semoga semesta tidak sempat menyiapkan kata 'perpisahan' itu kembali.
Itu sebuah harapan yang selalu disemogakan.
"Bagaimana kedokteran hewan hari ini, Ta?"
Pertanyaan pembuka sebelum sampai di lampu merah kala itu. Yang ditanya akan selalu tersenyum, dari kaca spion itu terlihat jelas. Benar, jelas-jelas membuat senyum itu tertular.
"Lelahnya sedikit, Kak. Saking sedikitnya, tidak terasa."
"Selalu senyum ya, Ta, kalau sama gue. Nggak usah pergi yang jauh."
Tamara tersenyum, "selalu di Jogja, Kak, sama lo."
Kalimat harapan yang selalu disemogakan terbit kembali saat itu.