Elano sedari tadi hanya mendengarkan perbincangan tiga orang lainnya yang semeja dengannya. Sejujurnya, ia merasa Afni merupakan wanita yang terlalu serius yang pernah ia temui. Dari pembicaraan barusan ia tersadar, Afni berbeda dengan wanita pada umumnya yang lebih senang membicarakan fashion, perawatan diri, atau barang-barang branded.
Afni justru tertarik dengan topik-topik berat tentang bisnis, pemerintahan, hukum, dan politik. Menurut Elano, pertanyaan Afni kepada Ayahnya itu seperti alien yang sedang berada di bumi. Alien tersebut tidak senang dengan keadaan Bumi, dan ingin mengubah bumi seperti planet asalnya. Sebuah keinginan yang mustahil terjadi.
Sama seperti ingin menyelesaikan persoalan secara idealis ditempat yang sudah penuh dengan pragmatisme. "Keinginan orang aneh yang sulit terwujud", gumamnya dalam hati.
Baginya Afni masih terlalu naif sebagai seorang politisi. Seakan-akan dengan mejadi idealis, pragmatisme yang sudah mengakar kuat itu akan bisa tercabut dari bumi hanya dengan tarikan kedua tangannya.
Disclaimer:
Kisah ini hanya imajinasi penulis di padukan dengan beberapa realitas sosial yang bisa penulis pahami. Bila ada kesamaan cerita, karakter, ataupun nama di dalamnya, penulis tidak bermaksud demikian, dan tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun. Jika ada kesamaan-kesamaan tersebut, penulis ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
Terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk membaca🙏
[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ]
"GUE? JADI ANTAGONIS? YANG BENER AJE LO!" - SALSA KAMANIYA SHAENETTE.
"GUE SUDAH MENINGGAL, TAPI RASA GUE SAMA DIA TETAP TERTINGGAL, SLEBEW." - SALSA LESHAM JACQUELINE.
Note : Mohon bijak dalam membaca, ada adegan kekerasan dan kata-kata yang tidak pantas untuk dicontoh.
Cover : Pinterest.