KARTU AS

"Dendam takkan mengubah segalanya", setidaknya itu kalimat yang kuingkari kala ini. "Dendam hanya hasutan setan dan iblis yang hadir di hatimu" Ah! Tak apa..setidaknya iblis itulah yang ada di sisiku. Akan kupermudah jalanmu, teman. Aku juga yang akan menyiapkan penderitaan batin seumur hidupmu. Takkan kubiarkan secuilpun kebahagiaan hinggap di dirimu. Do'a ku yang akan memainkan perannya. Wahai temanku..sudah pernah kuperingatkan bukan? Jangan pernah bermain dengan seseorang yang bersahabat dengan pena, ia jauh lebih kejam, bahkan dari seorang pembunuh. Ia memainkan perannya dalam sebuah tulisan dan akan mengubahnya menjadi suatu kenyataan. Tentu, aku takkan mengotori tanganku hanya untuk melenyapkanmu. Aku lebih bahagia melihatmu tersiksa perlahan, daripada harus melihatmu kesakitan sejenak. Bahkan, jika tubuhmu terbakar api dan hanya aku yang memiliki segelas air, dengan bangganya aku akan menyiram diriku sendiri. Jauh lebih menyakitkan melihat siapa yang menusukku, daripada melihat pisau yang menancap di tubuhku. Jika kau berkenan, silakan membaca tulisanku ini, maka kau akan tahu detail dari kesalahan yang kau pungkiri selama ini. Jangan merasa terenyuh, karena akupun menulisnya dengan sangat bangga. Jemariku menari di atas papan ketik ini dengan begitu lihainya, seolah tahu apa yang tuannya inginkan.

Kau enyah...