Rengganis, seorang gadis moderat yang mendedikasikan hidupnya untuk kebebasan, ketenangan, dan keadilan, bertemu dengan Bumi-seorang pria yang mampu mewarnai dunianya dengan cara yang tak pernah ia duga. Dengan pembawaan yang tenang dan pengetahuan yang luas, bagi Rengganis, Bumi adalah sosok yang nyaris sempurna. Ia tidak hanya mampu mengimbangi pikirannya, tetapi juga menjadi teman diskusi yang kritis dalam mengurai ketimpangan sosial yang sering menjadi renungan Rengganis.
Seiring waktu, perasaan yang tak terdefinisi mulai menyelinap dalam hati Rengganis. Halus, nyaris tak terasa, seperti rumput liar yang perlahan tumbuh di sela-sela tanah. Ia mencoba mengabaikannya, namun perasaan itu terus mengakar-tidak peduli badai atau teriknya matahari.
Malam-malamnya yang damai kini diusik oleh pikirannya sendiri, namun ia terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Ia meyakini bahwa rasa itu hanya ada di dalam dirinya. Sebuah cerita tanpa balasan, sebuah kisah tentang cinta yang berjalan sendirian.
Buku ini adalah kisah Rengganis-tentang rasa yang ia pendam, tentang perjuangan menjaga rahasia hatinya yang berusaha ia kubur dalam-dalam, meski ia tahu akar-akar itu akan selalu menemukan cara untuk tumbuh kembali.
Dalam novel Devastating Love, Sagatra itu antagonis yang menyukai kakaknya sendiri, a.k.a pemeran utama wanita. Lelaki itu mengejar Kirana.
Namun sayang semua itu sia-sia karena sekeras apapun dia mencoba, Kirana hanya akan bersatu dengan tokoh utama pria.
Disisi lain, Oreta, wanita dua puluh lima tahun yang bekerja untuk menghidupi dirinya dan adiknya sendiri harus meregang nyawa karena kecelakaan tunggal saat pulang kerja. Pun, bukannya mati dia malah q memasuki novel Devastating Love dan berperan menjadi Rhea, tunangan Sagatra yang diperintahkan untuk mendekati pemeran utama pria oleh tunangannya sendiri.