Terseret kasih pada dua manusia sakit. Tak hadir akal yang dijunjung selangit. Untuk apa terkubur di belakang topeng? Jika lampu berpendar kosong. Kau mendambakan atensi, dengan aku yang haus delusi. Bukankah kita dua jantung yang berbalas candu? Bagai rubah tanpa cakar yang menyantap kelinci bertaring. Bukankah kita dua deraian darah yang berdesir? Bagai bunga jelita ternoda dalam cengkeraman pemangsa yang berdarah-darah.All Rights Reserved
1 part