Ruang Asa

Ayara tak pernah menyangka bahwa mencintai Raerlangga akan membuatnya merasa begitu kecil. Ayara tahu dirinya hanya menjadi penonton dalam hidup Raerlangga. Diam-diam ia mengagumi, mencintai, dan berjuang tanpa pernah berani mengungkapkan.

Raerlangga sering menunjukkan perhatian, tetapi tak pernah lebih dari itu. Apakah itu tanda cinta, atau sekadar kebiasaan? setiap perhatian kecil dari Raerlangga selalu Ia jadikan sebagai bahan bakar untuk terus berharap. Raerlangga tidak pernah benar-benar sadar, atau mungkin ia pura-pura tidak tahu. Dan Ayara tidak bisa memastikannya.

Di dalam ruang yang hanya ia yang tahu, Ayara terus menunggu, bertahan dalam harapan yang terus tumbuh meski tak ada kepastian.