"Kisah Ini Abadi Tentang Mu" mengisahkan perjalanan Naya, seorang mahasiswi yang menjalin hubungan LDR (Long Distance Relationship) dengan Rey, seorang pria yang ia temui di kampus. Awalnya, hubungan mereka penuh dengan harapan dan kebahagiaan, meskipun terpisah jarak yang jauh. Mereka berkomunikasi setiap hari, berbagi cerita, dan saling mendukung. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka mulai merenggang. Pesan-pesan yang dulu penuh semangat kini terasa seperti kewajiban, dan komunikasi yang dulu lancar kini menjadi semakin jarang.
Lambat laun, Rey mulai menjauh dan akhirnya menghilang tanpa penjelasan atau kata putus. Naya merasa hancur, tidak tahu harus bagaimana. Cinta yang dulu tampak begitu nyata dan penuh harapan kini hancur begitu saja. Tanpa perpisahan yang jelas, Naya terjebak dalam kebingungannya, merasakan luka yang mendalam akibat kehilangan tanpa alasan.
Di tengah perasaan terluka, Naya mulai menyadari bahwa untuk sembuh, ia tidak bisa bergantung pada orang lain. Ia harus menyembuhkan dirinya sendiri. Melalui proses panjang ini, Naya belajar untuk lebih mencintai dirinya, fokus pada kuliah, menulis, dan menjalani hidupnya tanpa berharap pada orang baru untuk mengobati luka hatinya. Meski Rey dan masa lalu mereka tidak pernah benar-benar bisa dilupakan, Naya akhirnya memahami bahwa perjalanan hidupnya bukan tentang menemukan cinta lain, tetapi tentang berdamai dengan dirinya sendiri.
Dalam cerita ini, Naya belajar bahwa cinta yang sejati dimulai dari dalam diri, dan kadang, untuk bisa melangkah maju, kita harus melepaskan masa lalu yang mengikat. "Kisah Ini Abadi Tentang Mu" adalah cerita tentang cinta, kehilangan, dan perjalanan panjang untuk sembuh dan menemukan kedamaian dalam diri sendiri.
Hidup bukan tentang seberapa cepat kita sembuh, tapi tentang seberapa tulus kita memilih untuk terus melangkah, meski dalam keadaan belum pulih sepenuhnya. Caca bukan gadis yang sempurna-dan ia tidak sedang berusaha untuk menjadi satu. Ia hanya ingin belajar berdamai dengan masa lalu, dengan dirinya, dan dengan dunia yang dulu terasa terlalu bising untuk hatinya yang rapuh.
Selama bertahun-tahun, ia hidup dalam ketakutan yang tak bisa ia ungkapkan. Ia menyimpan amarah, kecewa, dan keraguan pada dirinya sendiri. Tapi pelan-pelan, langkah kecilnya membawanya keluar dari gelap yang lama membungkusnya. Bukan karena semua rasa sakit itu tiba-tiba hilang, tapi karena kini ia tahu bahwa ia tidak sendiri.
Melalui kegiatan OSIS, ia belajar suara dirinya juga berharga. Lewat pengalaman volunteer, ia tahu bahwa memberi bukan soal mampu atau tidak, tapi tentang peduli. Dan lewat kehadiran Aji, ia mulai memahami bahwa ia layak dicintai-tanpa syarat, tanpa harus menjadi orang lain.
Caca mungkin tidak akan pernah benar-benar melupakan luka yang dulu, tapi kini ia tidak lagi membiarkan luka itu mengatur jalan hidupnya. Ia menoleh ke belakang bukan untuk tenggelam dalam kenangan, tapi untuk mengingat betapa jauh ia sudah melangkah. Ia bukan lagi gadis kecil yang hanya bisa diam saat disakiti-ia telah menjadi pribadi yang tahu cara mencintai, terutama mencintai dirinya sendiri.
Pada akhirnya, DiPertemukan bukan sekadar cerita tentang cinta antara dua orang. Ini adalah kisah tentang pertemuan-pertemuan yang membawa makna. Pertemuan dengan teman baru, pengalaman baru, dan yang paling penting-pertemuan dengan jati diri yang selama ini tersembunyi. Caca tidak diselamatkan oleh siapa pun. Ia memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri... dan itu adalah bentuk keberanian yang paling indah.
Penulis
Calista Maulidina Syofyan