Peringatan! Cerita ini berunsur GXG, dan 18+, harap bijak. udah diperingatkan loh.
Freya Dominique hanyalah seorang gadis biasa-hidupnya sederhana, kadang membosankan. Tapi lewat layar kecil di tangannya, ia bisa melarikan diri, menjelajahi kisah cinta, konflik, hingga akhir yang selalu bisa ia tebak. Game terakhir yang ia mainkan sebelum ajal menjemput adalah In The Spring Between Us-sebuah cerita klise tentang Alexandra Brielle dan Gerald William, dengan Amara Celeste sebagai si antagonis cantik nan manipulatif.
Namun, kematian bukanlah akhir bagi Freya. Saat ia membuka matanya kembali, ia terbangun dalam tubuh Alexandra Brielle. Bukan di surga, melainkan di dunia visual novel yang begitu ia kenal. Kini, ia adalah gadis protagonis, berada di tengah skenario yang harusnya berjalan seperti yang ia hafal di luar kepala.
Tapi semuanya berubah saat perasaan asing mulai tumbuh-bukan pada sang pemeran utama laki-laki, melainkan pada si antagonis, Amara Celeste. Hasrat Freya untuk melindungi Amara, untuk merengkuhnya dari nasib buruk yang menantinya, tumbuh semakin kuat.
Kini, bukan lagi soal mengikuti cerita yang sudah ada. Ini tentang menulis ulang takdir.
Bisakah Freya menyelesaikan kisah ini dengan akhir yang baru-atau justru tersesat dalam perasaan yang bahkan tak pernah ia duga?
[Wajib follow dulu sebelum baca!]
Sebuah permainan truth or dare berujung petaka, atau mungkin cinta?
Kala itu Clarissa dan teman-temannya sedang bermain sebuah game yang ternyata mengubah seluruh kehidupan mereka semua yang merupakan para pemain-pemain dan korbannya.
"Kenapa kamu tega mempermainkan hidupku, Axcel!" -Clarissa-
"Mempermainkan? Haha, lucu sekali, bagaimana rasanya dipermainkan, huh? Gara-gara kamu, teman-temanmu, dan game gila itu. Hidupku menjadi hancur berantakan! Sekarang rasakan akibatnya. Tidak enak bukan dipermainkan?" -Axcel-
Benci menjadi cinta sudah biasa, cinta menjadi benci juga sudah biasa. Bagaimana nasib Clarissa saat dirinya harus membayar mahal atas game yang dia mainkan, karena tanpa sengaja telah menghancurkan kehidupan seorang Axcel Aditama Riguela