Bagi Doyoung, rumah bukan sekadar tempat untuk pulang-melainkan sesuatu yang selalu terasa jauh dari genggamannya. Ia hanya ingin menjalani hari-harinya dengan tenang: kuliah, bekerja paruh waktu, dan sebisa mungkin menghindari hal-hal yang bisa menyakitinya. Tapi hidup seolah punya rencana lain. Masalah selalu menemukan jalannya, dan tanpa sadar, Doyoung kerap terseret dalam kekacauan yang tidak pernah ia cari.
Lalu, So Junghwan datang.
Dingin, tak tertebak, dan tampak seolah tak peduli pada dunia. Mereka tidak seharusnya dekat. Tidak seharusnya peduli. Namun, entah bagaimana, setiap kali Doyoung terjatuh dalam kekacauan, Junghwan selalu ada di sana-tanpa alasan yang jelas, tanpa janji yang diucapkan.
Dua pribadi yang bertolak belakang, dua luka lama yang belum sepenuhnya sembuh, dan satu perasaan yang perlahan tumbuh tanpa mereka sadari.
Namun dalam dunia yang penuh ekspektasi dan batasan yang sulit dijembatani, apakah mereka bisa menemukan sesuatu yang menyerupai rumah-atau hanya akan menjadi badai bagi satu sama lain?