Leiya, bukanlah gadis lemah lembut dan manja seperti kebanyakan anak gadis lainnya. Namun dia selalu diratukan oleh sang ibu, meskipun mereka tinggal di sebuah kontrakan yang tidak terlalu luas. Usianya belum genap 16 tahun ketika sang ibu harus terbalut kain kafan. Demi bertahan hidup, dia terpaksa menjadi mainan pria hidung belang. Jalan itu bukanlah sebuah pilihan untuknya. Namun memang takdir lah yang menuntunnya untuk menjamah dunia tersebut.
Cemoohan warga sekitar, bahkan titah dari sang pemilik kontrakan, yang mengisyaratkannya untuk menapaki jejak mending sang ibu.
Kini Leiya berdandan bak bidadari penggoda di setiap malamnya. Kecantikan mendiang ibunya benar-benar terpancar di dirinya, bahkan auranya lebih bersinar. Usia muda, memang begitu gemilang. Di setiap perjalanannya berbagai jenis pria hidung belang mulai dia jamahi dengan tubuh sexi dan putihnya. Hingga saatnya kehidupannya mulai berubah. Leiya bertemu dengan seorang pria dewasa yang menjadikannya ratu di kehidupannya yang berubah drastis. Tak lagi menjamah pria-pria di luaran sana. Hanya menjadi budak peri bagi satu pria itu saja.
Leiya pun mampu melanjutkan pendidikannya di sebuah Universitas tanpa mengalami kesulitan lagi. Di masa-masa menyenangkannya, sebuah fakta besar dari masa lalu si pria membuatnya kecewa dan terpuruk kembali. Rasanya mulai hancur, pikirannya pun kacau kembali. Entah ini semacam karma, atau jalan hidup yang harus dia jalani dengan banyak rasa sakit. Takdir apakah ini?
***
"Om, tidak maukah kamu menikmati tubuhku sekali saja? Aku begitu menginginkannya. Gejolakku begitu memuncak malam ini. Aku begitu ketagihan sex, Om." Ucapnya sembari menghampiri pria tegap dengan dada bidang dan perut sixpack yang membangkitkan gairah Leiya.
"Benarkah? Kamu begitu kecanduan sex?" Iris matanya menatap tajam menggoda.
"Menurutmu?" Jawabnya sambil menempelkan jemarinya di tengah dada bidang berbulu tipis milik si pria gagah di hadapannya.