"Mama pikir kamu diguna-guna sama penduduk sana. Ditutup jalan kamu buat pulang kesini. Sampai sejelek itu pikiran mama, Ta." - Mama
"Kenapa nggak balik lagi kesini saja sih, Ta? Ngumpul sama keluarga, kan enak kalau deket." - Tante Siah
"Kamu mau balik kemana sih, Ta? Kamu itu misterius banget sekarang tau nggak."- Nabila
"Kamu cukup bilang sama aku. Biar aku yang menjauh dari kalian, jangan kamu, Ta. Kamu nggak perlu kemana-mana." - Rony
"Aku bantu kamu waktu itu bukan supaya kamu bisa ngilang sesukamu, Ta." - Aro
Karena satu alasan, Alita menjauh dari seluruh keluarga, sahabat dan juga kekasihnya -mantan lebih tepatnya. Setelah lima tahun kepergiannya, pernikahan kakak sepupunya-Novia, membawa Alita kembali ketengah-tengah orang yang dia sayangi. Tapi kepulangannya tetap saja hanya sementara.
Bujukan teman dan keluarga tetap tidak bisa membuat Alita kembali menetap ditengah-tengah mereka. Seseorang diseberang sana sangat membutuhkannya. Seseorang yang menjadi alasan bagi Alita untuk menjauh dari semua orang tersayang. Seseorang yang tidak tahu sampai kapan akan disembunyikan oleh Alita dari mereka semua.
Beraksi dari panggung ke panggung berasama The Orion, band yang dibentuknya beberapa tahun lalu dan kini sedang naik daun ternyata tidak bisa membuat seorang Samudra Alterio berhenti kesepian. Hidupnya masih terasa kosong meski ada ribuan penggemar yang menyayanginya. Sampai ia bertemu seorang penggemar berisik yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya.
Ayunda Rembulan. Tidak pernah menyukai siapa pun di hidupnya. Menjadi anak bungsu kesayangan keluarga, membuatnya kesulitan mendapat izin, susah menentukan jalan hidupnya sendiri. Kadang ia merasa hidupnya kurang seru. Sampai layar ponselnya memperlihatkan seorang lelaki tampan dengan senyum amat tipis nyaris tidak terlihat namun berhasil membiusnya, membuat hidupnya menjadi lebih seru. Karena lelaki itu, ia merasakan rasanya menonton konser pertamanya. Karena lelaki itu, banyak hal seru yang akhirnya terjadi.
***
"Samudra itu tampan, cool dan berkarisma." Bulan berkomentar ketika melihat lelaki itu di layar kaca.
"Samudra itu cuek, kaku dan tidak berperasaan." Kemudian komentarnya berubah ketika ia berhasil berinteraksi langsung dengan idolanya itu. Namun, Bulan tetap menggilainya. Ada satu peristiwa yang membuatnya percaya, Samudra itu baik.
***
"Dia itu berisik, tapi jangan bawa dia pergi. Kehadirannya membuat sepi di dada berubah menjadi degup tak terkira." Samudra