Diana dan Liodra adalah teman dekat.
Pertemanannya awet sampai keduanya bekerja si tempat yang sama. Mereka bahkan kompak bertemu dengan dua cowok hingga sama-sama memulai hubungan di waktu yang sama. Couple date, healing bersama, pergi makan bersama, kerap mereka lakukan.
Namun, Diana dan Liodra rupanya memiliki perbedaan, cara mereka menunjukkan cinta terhadap pasangan itu berbeda.
Diana yang obses dengan sosok seorang Arda. Hidupnya sangat bergantung sampai hampir melupakan kepeduliannya terhadap Liodra.
Sedang Liodra adalah cewek idaman dengan karakter menyenangkan sekaligus menenangkan. Dia tidak takut tidak dicintai, karena jatuh cintanya lebih besar untuk dirinya. Hatinya yang tulus membuat Rafi berhasil melupakan mantannya.
Diana sempat iri.
Diana sempat bingung dengan hidupnya.
Perjalanan menuju kepahaman mewarnai kehidupan. Semua manusia memiliki prosesnya masing-masing, begitupun dengan Diana yang mencari arti cinta sejati.
Bagaimana cara dia keluar dari zona nyamannya? Bagaimana cara mempertahankan hubungan dan memperbaiki semuanya termasuk karakternya? Akankah orang-orang di sekitarnya dapat bertahan?
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.