KABUT LARUNG SUKMA

Judul: "Kabut Larung Sukma"

Di sebuah desa terpencil bernama Desa Larung, yang terletak di kaki gunung berhutan lebat, terdapat sebuah danau bernama Telaga Sukma. Legenda lokal menyebutkan bahwa danau tersebut adalah tempat di mana arwah yang meninggal dengan tidak tenang "larung" atau dihanyutkan. Kabut tebal yang menyelimuti danau dipercaya sebagai tirai yang memisahkan dunia manusia dengan dunia arwah. Setiap purnama, kabut akan "membawa" seorang penduduk desa sebagai tumbal.

Rania Dirgantara, seorang mahasiswi antropologi yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya, datang ke Desa Larung untuk meneliti upacara adat larung sukma. Sebagai keturunan desa itu, Rania merasa terpanggil untuk mengungkap rahasia leluhurnya. Namun, kedatangannya disambut dengan bisikan peringatan dari para tetua desa.

Saat menyusuri danau, Rania menemukan prasasti kuno yang mengisahkan tentang perjanjian terlarang antara leluhur desa dan makhluk penjaga Telaga Sukma. Semakin ia menggali, semakin nyata ancaman yang menghantuinya-suara arwah yang memanggil, bayangan di air, hingga mimpi-mimpi tentang sosok gadis yang mengenakan selendang merah.

Rania harus menghadapi dilema besar: mengungkap rahasia gelap keluarganya yang menjadi penyebab perjanjian terkutuk atau mengikuti tradisi desa untuk tetap selamat. Dengan bantuan seorang dukun muda bernama Bayu, ia menelusuri teka-teki yang membawanya pada kenyataan mengerikan: Rania mungkin bukan sekadar saksi, tetapi bagian dari cerita yang lebih besar.

Apakah Rania mampu melarung kutukan yang telah lama mengikat desanya, ataukah ia akan menjadi tumbal berikutnya?