our memories

Prolog

Hari itu, matahari terasa begitu berat di atas kepala natalie. Dia berjalan dengan langkah yang berat, membawa ransel yang penuh dengan buku sekolah. Rambutnya yang panjang dan hitam, terlihat seperti tirai yang menutupi wajah cantiknya.

Natalie adalah seorang siswa SMA yang baru saja pindah ke kota baru. Dia harus meninggalkan teman-temannya, sekolah dan kehidupannya yang lama. Dia merasa seperti sedang berada di dalam sebuah dunia yang baru dan asing.

Tapi, itu tidak menjadi masalah bagi natalie. Masalahnya adalah orang tuanya. Mereka selalu menuntut nya untuk menjadi yang terbaik, untuk mendapatkan nilai yang tinggi, untuk menjadi nomor satu di kelasnya.

"Nat kamu harus bisa jadi nomor satu di kelas" kata mamahnya dengan suara yang keras dan tegas. "Kamu harus bisa membuktikan kepada mamah bahwa kamu bisa menjadi lebih baik".

Natalie merasa seperti sedang terjebak dalam sebuah perangkap, sebuah perangkap yang tidak bisa di keluarkan. Tapi natalie tidak ingin menyerah dia ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia bisa menjadi nomor satu. Tapi apakah dia bisa melakukan itu?.

Sampai pada saatnya dia bertemu seseorang yang dapat mengubah hidupnya seseorang yang akan membuatnya merasa hidup kembali, seseorang yang akan membuatnya merasa bahwa dia tidak sendirian.
satu kalimat sederhana dari seorang cowok yang memiliki sikap sedingin es kini mengubah pandangan ku tentang apa arti kehidupan; "semua orang pasti memiliki titik terendah dalam hidupnya masing-masing namun yang membedakannya adalah bagaimana cara orang itu bangkit kembali dari keterpurukannya".