Bittersweet
  • Reads 599
  • Votes 390
  • Parts 8
  • Reads 599
  • Votes 390
  • Parts 8
Ongoing, First published Jan 06
3 new parts
Di SMA Citra Bangsa, reputasi seorang Zayden Drawijaya dan Jivan Adi Firdaus tak terbantahkan. Keduanya tampan, sempurna, dan sifat yang saling bertolak belakang itu menambah kesan menarik antara keduanya. Dan di satu sisi, ada juga Aayera Puspa Mentari, siswi yang terkenal berandal, namun selalu berhasil menarik perhatian seluruh siswa karena parasnya.

Walaupun sama-sama populer, tidak ada yang pernah melihat ketiganya berinteraksi. Ketika mereka bertiga berada di satu titik temu pun, aura di sekeliling rasanya tidak nyaman, mengerikan. Hingga di suatu hari Kamis, Zayden menggemparkan sekolah dengan pernyataan yang tidak terduga. Membuat setiap siswi yang mendengarnya akan patah hati.

"Aayera Puspa Mentari, gue suka sama lo! Perlu gue ulangin lebih keras?"

Sepertinya semuanya bermula dari sini. Ketika ketiganya mulai saling berbicara, rahasia dan konflik antara mereka terungkap.

---

⚠️Terdapat kata-kata kasar di cerita ini, so be wise⚠️

Cover by Pinterest 
Please, don't copy my story.
All Rights Reserved
Sign up to add Bittersweet to your library and receive updates
or
#635sahabat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
DHARVIA [On Going] cover
S E R E N D I P I T Y S  cover
MISERY cover
Lauhul Mahfudz  cover
Loker 23 : Who She?  cover
Fragments Of Memories cover
VALHALLA {TAMAT} cover
[ ℐ ] . 𝑺edalam - 𝑺amudra ; cover
8 Prince of Acropolis cover
Truth or Dare cover

DHARVIA [On Going]

5 parts Ongoing

Silvia, gadis cuek yang selalu menarik perhatian banyak cowok populer disekolahnya. Bahkan setelah masa Corona Virus berakhir dan dia mulai membuka maskernya semakin banyak siswa sekolah yang mendekatinya. Dharma, salah satu cowok yang tertarik dengan pesona seorang Silvia. Tapi disisi lain dia bingung bagaimana caranya mendekati gadis itu. Silvia populer akan kecantikannya dan juga prestasinya sedangkan Dharma bukanlah cowok yang mampu menyetarakan kepintarannya dengan Silvia. Terpisahkan perbedaan yang sangat jauh dan perbedaan tembok agama yang cukup tinggi, akankah mereka mampu mempertahankan kata "kita"? atau malah mengalah dan memilih untuk mengikuti jalan Tuhan mereka masing-masing?