Kisah ini menceritakan tentang Ningning Erlangga, putri bungsu dari keluarga Erlangga yang kaya raya, ceria, penuh percaya diri, namun memiliki sisi gengsi yang tinggi. Dikelilingi oleh tujuh kakak laki-laki yang protektif dan penuh kasih, Ningning menjalani hidupnya dengan penuh cinta dan kehangatan keluarga. Namun, di balik semua itu, ada satu sahabat kecil yang selalu ada untuknya, Seungmin Anzdelio-pria sederhana namun tulus, yang diam-diam memendam perasaan untuk Ningning selama bertahun-tahun.
Dari momen-momen kecil di masa kanak-kanak hingga persahabatan yang kuat di masa remaja, hubungan mereka perlahan berubah. Ketika Seungmin akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, Ningning harus menghadapi pergolakan batin-antara gengsinya sebagai adik bungsu yang selalu merasa harus tampil kuat, dan perasaan tulus yang sebenarnya ia rasakan untuk Seungmin.
Di tengah perjalanan cinta Ningning dan Seungmin, keluarga besar Erlangga hadir sebagai pilar dukungan, meskipun sering kali penuh dengan canda dan kehebohan. Dengan ketiga kakaknya-Hyunjin, Felix, dan Han-yang menjalani kisah cinta mereka sendiri bersama Karina, Winter, dan Giselle, Ningning mulai belajar arti dari cinta sejati dan keberanian untuk jujur pada perasaan.
Kisah ini berpuncak pada pernikahan tiga kakak Ningning yang megah dan indah, menjadi simbol cinta dan kebersamaan keluarga besar Erlangga. Di tengah itu, cinta Ningning dan Seungmin terus tumbuh, membuktikan bahwa hubungan yang dimulai dari persahabatan bisa berakhir dengan cinta sejati.
Professor's Dark Desire
[18+] - just as a warning this story contains themes of abuse, assault, and unhealthy relationships. If these topics are difficult for you, please read with caution because this story is definitely on the darker side of dark romance <3
...
"Tell me you little slut....." his hand moved from her thigh, nearing her soaking wet pussy.
"Am I the first to touch you like this?" He paused, plunging his middle finger into her needy cunt. She let out a piercing cry as his finger grazed her tight hole. "Fucking answer me" he roared thrusting his middle finger in and out of her whilst devouring her clit, a feeling she was so unfamiliar to. He looked up at her, watching her helpless little face plead for mercy.
"Answer......"
She couldn't form a sentence "I-......" her eyes widened when he took her clit between his teeth as punishment for not answering.
"Maybe......" Alejandro hated her response, it triggered him. He thrusted another finger into her earning another cry.
"Who?" He demanded an answer as he angrily fingered her inexperienced pussy. Thrusting in and out in deep strokes, earning a guttural moan each time.
"I'll fucking kill him" he spoke huskily, moving up to her jaw, harshly kissing it, still ploughing his fingers inside of her.
"Tell me Yara, who the fuck has touched you like this" he bellowed, using his free hand to squeeze her jaw in a menacing grip, making her hiss. He withdrew his hand mid-stroke, bringing his drenched fingers up to her and shoving them in her mouth, making her taste her own juices.
"Does he make you this wet?" He dug his fingers deeper into the back of the throat. Inflaming her gag reflexes. She let out a muffled sob.....