Menceritakan kisah tentang Jonathan Alexander Zachary, seorang pemain basket yang beragama Kristen, dan Naqiya Basira Rasmiyyah, seorang berbakat dalam bidang seni yang menganut agama Islam. Sejak kecil, mereka selalu belajra agamanya mereka masing -masing.
Mereka bertemu di sekolah, di mana kecintaan mereka terhadap basket dan seni menciptakan koneksi yang tak terduga. Namun, meskipun ada ketertarikan yang kuat di antara mereka, cinta mereka menghadapi hambatan besar: perbedaan agama yang jelas.
Dunia di sekitar mereka-keluoarga, teman, dan lingkungan sekolah-mungkin tidak selalu mendukung hubungan mereka. Tekanan sosial ini menjadi semakin berat karena mereka bukan hanya berbeda agama, tetapi juga memiliki hobi, kepribadian, dan impian yang sangat bertolak belakang.
Naqiya, dengan dunia kanvanya, adalah sosok yang tenang, kreatif, dan menyukai kehidupan sederhana. Baginya, kebahagiaan adalah meluangkan waktu menggambar di sudut yang sunyi. Sementara itu, Alex, dengan lapangan basketnya, adalah seorang pemimpin yang ambisius, penuh energi, dan terobsesi dengan kompetisi. Naqiya menghargai ketenangan, sementara Alex hidup untuk tantangan.
"Kamu boleh mencitainya, tetapi jangan ambil Tuhannya" (Koritus:6 14-15)
"Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku" (Al-Kafirun:6)
Namun, perbedaan impian mereka juga menjadi penghalang. Naqiya bercita-cita menjadi seniman yang emosional melalui karya-karyanya, sedangkan Alex berambisi menjadi pemain basket profesional yang membawa kebanggaan bagi keluarganya dan sekolahnya. Naqiya memandang seni sebagai medium kebebasan, sedangkan Alex melihat dunia sebagai arena untuk membuktikan dirinya.
Apakah mereka bisa bersatu meskipun ada perbedaan agama yang besar, atau haruskah mereka menyerah dan menerima dunia mereka?
=====
"Ethaniel Charles Wiraguna, aku senang karena kita selalu mengucapkan 'aamiin' yang sama, meski tak pernah kutahu apa isi do'a-mu." - Rayna Eliza Winata.
Pernah tidak, kamu menaruh hati pada seseorang yang menurut kamu, dia terlalu sempurna untuk disandingkan dengan dirimu?
Eliza sedang berada di fase itu. Gadis berusia 18 tahun tersebut merasa, bahwa semesta terlalu baik karena sudah membuatnya terikat pada laki-laki yang telah lama dikaguminya dalam diam.
Ethaniel Charles Wiraguna. Orang banyak mengenalnya sebagai ketua sebuah geng motor. Di sisi lain, dia juga merupakan seorang penghafal Qur'an yang ta'at pada agama juga Tuhan-nya.
Kepribadian Ethan benar-benar bertolak belakang dengan Eliza yang memiliki jiwa liar dalam dirinya. Gadis pembuat onar yang hobi keluyuran malam. Juga, jangan lupakan outfit kurang bahan yang membuatnya kerap mendapat teguran.
Dengan begitu, mampukah keduanya melanjutkan perjodohan yang diatur semesta untuk mempersatukan mereka? Berhasilkah Ethan dalam membimbing Eliza yang akan menjadi tanggungjawab di sisa umurnya?
=====
Original work created by: Liana
Please don't be plagiarized!
01-01-2022