
Perjalanan emosional tentang mencintai, kehilangan, dan memulai kembali. Ada kalanya dalam perjalanan, terjalnya membuat kaki hingga tubuh terluka. Ada kalanya pula, mungkin diujung perjalanan ada rentangan tangan akan menyambut di ujung sana. Namun, bagaimana jika di ujung sana, tidak ditemukan bahkan sebuah jawaban mengapa perjalanan ini perlu dilalui dengan sedemikian? Haruskah dari awal memilih untuk tidak memilih? Atau, bisakah menghentikannya saat jawabannya adalah tidak ada jawaban? Menguburnya? Atau hidup, untuk mengabaikannya? Namun bagaiamana jika meski menyerah, ia takkan benar-benar hilang sebab, ia terlanjur berada pada pertengahan jalan, untuk digapai atau..., dibiarkannya tetap dalam tempatnya. Meski hujan mengguyur hampir menenggelamkannya.All Rights Reserved
1 part