Setahun Terakhir ini, Antari selalu ditodong jodoh oleh Mamanya. Dia dipaksa menikah di saat dia merasa dia tengah menikmati hidupnya. Hidupnya sedang di ambang fase menyenangkan. Tapi, Mamanya seolah tidak mengijinkan ia untuk menikmati hidupnya. Antari kewalahan, dia kebingungan saat Mamanya menyodorkan banyak pria untuk menjadi kandidat calon suaminya. Sedang Antari sama sekali tidak tertarik dengan salah satunya. Sampai satu pemikiran terbesit di benaknya. Saraga. Sahabat sekaligus orang yang mungkin bisa membantunya terbebas dari tuntutan Mamanya itu. Antari mengenal pria itu. Pria yang berstatus sahabat sekaligus orang yang dia kenal lebih dari separuh umurnya itu. Pembawaannya yang tenang, kalem, tidak banyak bicara dan menuntut, pasti tidak akan merusak ketenangan dalam hidupnya jika mereka menikah. Dia tidak akan banyak menuntut saat mereka membuat kesepakatan itu. Dan ketika nanti Antari ingin terbebas, pria itu pasti setuju untuk melepaskannya. Begitulah pemikiran Antari saat menyetuskan ide gila itu. Dan poin plusnya, pria keturunan Atmojo itu, juga belum memiliki rencana untuk menikah diusianya yang juga seharusnya pria itu mencari jodoh. Tapi, setelah mereka menikah. Bagaimana jika segalanya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan Antari? Sagara banyak berubah. Terutama pria itu berubah sangat menyebalkan dan banyak mengaturnya. Bukan hanya itu, pria itu mendadak menginginkan Antari juga segala ketenangannya.All Rights Reserved
1 part