Seorang pemuda melakukan perjalanan liburan menaiki kapal menuju ke sebuah pulau yang eksotik. Bukan hanya dia, terdapat banyak wisatawan yang ikut juga dalam perjalanan tersebut. Dengan segala identitas dan latar belakang yang mereka miliki berupaya untuk merahasiakannya.
Tujuh sahabat yang diragukan kejujurannya, lima gadis yang berprofesi mucikari, dua pemuda yang asalnya tidak diketahui, empat anak kuliahan, lima pemuda nakal, dua orang wartawan, lima sahabat yang diduga sebagai buronan, empat polisi, lima pegawai kapal, seorang nakhoda, enam karyawan kapal lainnya, tiga pemuda yang masuk ke daftar hitam, seorang gadis perawakan pendiam, pria berewokan, dan tiga orang portir yang terikut dalam perjalanan.
Awalnya berjalan lancar hingga kapal mereka mengalami kerusakan yang cukup parah membuat perjalanan dihentikan dan merapat di dermaga sebuah pulau. Mengingat untuk memperbaiki kapal membutuhkan waktu tidak bisa ditentukan, para wisatawan mulai memutuskan untuk mencari bantuan ke dalam pulau. Pencarian mereka perlahan tidak membuahkan hasil. Di sinilah pertikaian mereka menguak latar belakang masing-masing orang.
Stres, kebingungan, dan hilang arah. Mereka dihadapkan dua pilihan, melawan dan bertahan atau diam dan mati.
Semua berawal dari sekelompok sahabat memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di sebuah villa terpencil, sebuah liburan yang awalnya tampak seperti pelarian sempurna dari rutinitas. Mereka duduk bersama, bercengkrama dengan canda tawa, merencanakan kegiatan yang terlihat sederhana, bermain, bersenang-senang, dan melupakan sejenak hiruk-pikuk kehidupan.
Namun, di balik tawa dan persahabatan itu, ada rahasia kelam yang perlahan terungkap. Di antara mereka, ada orang yang telah menyusun rencana jahat yang tak terbayangkan. Villa yang semua tampak sebagai tempat pelarian justru menjadi rumah bagi rahasia yang mengancam kehidupan mereka. Di balik pintu-pintu tua dan dinding-dinding sunyi, sebuah rencana mengerikan menunggu untuk dikerjakan.
Satu per satu, rahasia masa lalu, dendam tersembunyi, dan konflik yang tak terselesaikan mulai muncul ke permukaan. Ketegangan meningkat ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa mempercayai siapa pun, bahkan teman terdekat mereka sendiri. Mereka tidak hanya duduk dalam kebersamaan, mereka juga duduk dalam perjalanan yang membawa mereka menuju takdir yang tak terelakkan.
"Duduk Menuju Kematian" adalah kisah penuh intrik dan misteri, di mana setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada kebenaran yang mengerikan. Tidak semua dari mereka akan kembali dengan utuh, dan tidak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan bertahan sampai akhir.