Story cover for DERMAGA by tulis_kala
DERMAGA
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Jan 11
"Bapak, bangun."

Bunga tidur itu membuainya, membuatnya terlena, memberikan gambaran nyata dari ingin dirinya, sampai melupakan kenyataan yang ada di depan mata

"Kalingga, kapan kamu mau bangun? Mbak di sini butuh kamu juga,"

Kalingga tidak peduli, ia hanya sibuk dengan bunga tidur yang kian menjeratnya erat, membiarkan kesadarannya terbawa pada mimpi-mimpi indah yang ia damba
All Rights Reserved
Sign up to add DERMAGA to your library and receive updates
or
#310persaudaraan
Content Guidelines
You may also like
NOESIS  by Reisen_San
10 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
You may also like
Slide 1 of 9
Short Stories cover
INDONESIA MEMBACA cover
finally mate also cover
Noda dalam Cinta cover
Antara Aksara dan Kata cover
Surat Dari Awan cover
Keluarga Cemara cover
NOESIS  cover
ARCLA 2 (Colors ) cover

Short Stories

32 parts Ongoing

Hanya mencoba menulis