𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐔𝐍𝐘𝐀, 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐇𝐀𝐓𝐈𝐍𝐘𝐀.
6 parts Ongoing Mencintai dalam diam adalah cara terbaik untuk menjaga hubungan tetap utuh. Tapi, semakin Adel mencoba menahan diri, semakin sulit rasanya untuk mengabaikan perasaan yang kian dalam. Setiap pujian yang terlontar dari bibirnya kepada Shani selalu diselimuti makna tersembunyi, meski ia tahu Shani mungkin hanya menganggapnya angin lalu.
Konflik batin mulai mendera saat hubungan mereka terasa diuji. Bukan oleh perkelahian besar, melainkan oleh ketakutan Adel sendiri-takut perasaannya akan mengubah segalanya. Shani, dengan sikap kalem dan misteriusnya, seperti dinding kokoh yang tak bisa Adel tembus. Tidak pernah ada tanda jelas, tidak pernah ada kata yang memberikan harapan. Tapi, di balik semua itu, tidakkah Shani pernah sedikit saja merasakan apa yang Adel rasakan? Ataukah Shani sengaja mengabaikannya demi mempertahankan jarak aman?
Adel tahu, mempertaruhkan persahabatan mereka demi perasaan ini adalah perjudian besar. Tapi seberapa lama ia bisa terus bertahan? Akankah Shani menyadari semuanya sebelum Adel benar-benar menyerah, atau perasaan ini akan terkubur bersama semua kata yang tak pernah terucap?
𝗔𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮? 𝗔𝗸𝗮𝗻𝗸𝗮𝗵 𝗦𝗵𝗮𝗻𝗶 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝘁𝘂𝗺𝗯𝘂𝗵 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗽𝗲𝗿𝘀𝗮𝗵𝗮𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝘂𝗷𝗶? 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝗲𝘄𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮! 𝗜𝗸𝘂𝘁𝗶 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗽𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗶 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗸𝗮𝗺