"Kita lahir ke dunia bukan untuk marah-marah." (Sekuel pertama dari "Paenitentia") Halilintar punya pertanyaan besar di hidupnya yang tak akan panjang: Bagaimana bisa ada orang sebaik Duri? Yang tidak jijik ketika tahu Halilintar mengidap AIDS. Yang tidak marah ketika Halilintar menghancurkan anggrek kesayangannya. "Aku sudah lama menyerah untuk mencintai manusia, Hali." "Hah?" Halilintar gagal paham. "Rasanya begitu sakit, meski hanya dua orang di hidupku yang pernah begitu kusayangi lalu meninggalkanku begitu saja. Yang satu tak penting lagi sekarang. Yang satu lagi ... almarhum adik kembarku."All Rights Reserved
1 part