"Arthakatha: Jejak Rasa dan Asa" adalah sebuah novel yang memotret perjalanan emosi, cinta, dan perjuangan para tokohnya dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. Melalui kisah cinta yang tumbuh di lingkungan kampus, novel ini menggambarkan bagaimana momen-momen sederhana seperti hujan, percakapan larut malam, hingga perdebatan kecil bisa menjadi kenangan yang penuh arti. Namun, cinta yang diceritakan bukanlah cinta yang sederhana, melainkan sebuah perjalanan yang penuh lika-liku, dari rasa bahagia, konflik, hingga dilema keputusan sulit.
Sudut Pandang Penulis:
Bagaskara mengambil pendekatan sudut pandang orang pertama dengan perspektif ganda, menciptakan pengalaman yang personal dan mendalam bagi pembaca. Dalam novel ini, pembaca diajak untuk memahami cinta, kehilangan, dan harapan melalui suara hati yang tulus dari tokoh-tokohnya. Penulis secara cermat menggambarkan konflik emosi yang realistis dan relatable, menjadikannya sebagai refleksi atas perjalanan hidup yang penuh pelajaran.
Buku ini tidak hanya menghibur tetapi juga memancing refleksi, dengan menyoroti pentingnya memahami dan menghargai kehadiran orang-orang dalam kehidupan kita. Sebuah karya yang memadukan kehangatan dan kompleksitas rasa manusia.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.