Di kehidupan pertamanya, Lin Xuanya, yang menjadi objek cemburu banyak orang justru menghadapi situasi putus asa dimana cintanya bertepuk sebelah tangan, atau yang lebih tepatnya, Fu Yanchen memanfaatkannya begitu saja atas dasar dendam.
Lin Xuanya berusaha mati-matian membela diri, jelaskan bahwa dia bukanlah pelaku di balik kematian Chen Zhiwen; adik angkat Fu Yanchen. Namun apalah daya, dihadapkan pada kebencian yang begitu dalam untuknya, semua usahanya sia-sia, bahkan janin yang dia kandung ikut terseret, pada akhirnya Lin Xuanya kehilangan bayi yang di nanti-nanti.
Putus asa, Lin Xuanya tidak punya pilihan lagi selain ikut menyusul bayinya, menyebrangi Sungai Kuning bersama-sama.
Secara ajaib Tuhan memberikan kesempatan kedua untuknya dan bayinya. Dan di kehidupan ini, Lin Xuanya bertekad untuk pergi dari kehidupan Fu Yanchen lebih awal. Namun seakan mempermainkan perasaannya, Fu Yanchen masih berniat untuk mengikat kehidupan mereka bersama; mencegah Lin Xuanya pergi.
Bisakah aku mempercayakan perasaanku sekali lagi padamu, Lao Gong.
__
Peringatan! Konten bxb, harap kesadaran diri dan kebijakan pembaca.
Ini bukan terjemahan, jadi maaf kalau kurang memuaskan, oke.
Homophobic, tolong jangan buka cerita ini, oke.
Bye bye, RheaXan¹ disini.