seorang gadis yang bernama clara aurelia novalie nama panggilannya adalah clara atau aure. Ia berteman dengan seorang lelaki bernama leondra navaro aizel, di panggil leo atau navaro.
mereka berdua pun jadi saling suka. tetapi, mereka memutuskan untuk tidak berpacaran. mereka pun membuat kenangan. leo juga berjanji untuk menikahi clara saat besar.
tapi, mereka pun berhenti saling suka satu sama lain. akibat pilihan orang tuanya mereka, mereka pun harus terpaksa harus menerimanya. mereka pun saling menjauh.
leo di pindahkan ke malaysia untuk menemukan perjodohannya disana dan melanjutkan kuliahnya di sana.
Perjodohan Leo dengan seorang gadis Malaysia akhirnya dibatalkan karena gadis tersebut mencintai orang lain, dan orang tuanya merestui hubungan itu. Leo ingin kembali ke Indonesia untuk bertemu Clara, tetapi orang tuanya melarangnya dengan alasan apa pun.
Leo pun kembali ke Indonesia diam-diam agar orang tuanya tidak tahu. Ia tahu bahwa jika ketahuan, orang tuanya akan marah.
Sayangnya, ia tidak bisa menghubungi Clara karena telah mengganti nomornya sendiri, begitu pula Clara yang juga mengganti nomor teleponnya. Harapan mereka untuk kembali seperti dulu pun sirna. Semuanya telah berubah.
Leo mendatangi rumah Clara, tetapi ternyata Clara sudah dijodohkan dan menikah.
"Maaf, gue telat," kata Leo.
"Le? Maaf," jawab Clara.
"Gapapa. Gue juga salah kok," balas Leo.
"Gue izin pergi ya, Ra. Gue nyusul adik gue di atas sana. Tenang aja kok, gue akan jaga lu di atas. Yang di samping lu kali ini suami lu. Gue rindu mama di rumah,kalau ancaman mama berlaku,jadi gue akan pergi dari dunia ini. Jangan sedih, ya? Jangan selalu mikirin gue. Gue nanti gak bisa tenang kalah lu sedih atau mikirin gue terus. Goodbye pretty."
-Leondra Navaro Aizen.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan