[PERINGATAN!!
Cerita ini mengandung kekerasan, pembunuhan, trauma psikologis, serta dialog yang kadang absurd dan tidak bermoral.
Buat yang sensitif sama tema-tema tersebut, disarankan berpikir dua kali sebelum lanjut baca!]
*****
Setelah ibu panti yang dicintainya tewas karena gagal mendapat transplantasi jantung, Ryuga menemukan kenyataan pahit, jantung itu dijual. Dalam keputusasaan, ia mencoba mengakhiri hidup, namun justru membangkitkan sosok lain dalam dirinya: Atreus, alter ego
yang hidup untuk satu tujuan, balas dendam.
Bersama sekelompok anak muda yang juga terluka, Ryuga menyusup ke balik rumah sakit, membongkar rahasia gelap perdagangan organ, dan menghadapi sang dalang: dokter terhormat yang diam-diam menjual hidup manusia demi kekuasaan.
Mengalah dan terus mengalah membuat Renjun memilih menyerah pada keadaan, tidak ada yang tahu bagaimana cara kita melukai orang terdekat tanpa sengaja, barangkali hal kecil mampu menjadi racun paling mematikan bagi mereka.
Renjun bukan anak pertama atau juga anak bungsu, namun lukanya tak kalah dalam dari cerita mereka, mengalah pada kakak pertama sebagai tanda menghormati dan mengalah pada adik sebagai bukti kasih sayang.
Lalu dimana keadilan baginya? Rumah tak selalu menjadi opsi pertama untuk pulang, orang terdekat terkadang menjadi musuh paling kejam. Dan mereka yang lemah akan terkapar atau menjadi budak selamanya, setiap anak memiliki luka masing-masing, hanya saja cara mereka menghadapi tak selalu sama.