"Ken, aku hamil"-Devian "Jika kamu memilih mempertahankan hubungan kita, maka gugurkan anak itu!"-Kendra "Buna, Siapa sebenarnya ayahku? Dan dimana dia?"-Rafael **** Karena kesalahan semalam, membuat seorang remaja yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas, harus menanggung pahit penderitaan, ketika ayah kandung dari benih yang ia kandung justru memberikan sebuah pilihan yang tak pernah terduga. Sebagai calon ibu, mana mungkin ia akan memilih mempertahankan hubungan dengan pria yang telah menolak kehadiran darah dagingnya sendiri. Ia tidk sebodoh itu. Lebih baik kehilangan pria itu, daripada ia harus menyesal seumur hidup karena membunuh anak tak bersalah yang hadir di kehidupannya. Andai saja Devian egois. Mungkin saat ini, ia tidak akan sebahagia sekarang. Bayi yang tak di akui dulu, kini tumbuh menjadi remaja yang tampan dan lucu, seorang putra yang sangat menyayangi ibunya lebih dari apapun, begitupun sebaliknya. Tetapi, ketika sang anak, yang ia beri nama Rafael, tiba-tiba menanyakan tentang ayahnya yang tidak pernah ia lihat sejak lahir, apa yang harus Devian jawab. Berkata jujur atau berbohong demi kebahagiaannya? Karena bagi Devian, detik dimana Kendra tak mengakui anaknya, maka saat itu jugalah, Rafael bukanlah putranya. Meski ia sadar, tak bisa memutus ikatan darah yang mengalir dalam tubuh sang putra, tapi ia tidak akan pernah membiarkan Kendra menyakiti putranya sedikitpun. "Ayah sebenarnya dimana? Bolehkah Rafa bertemu Ayah walau sebentar saja? Rafa rindu Ayah, Rafa sendiri tidak tau apakah Rafa menyayangi atau justru membenci Ayah?"All Rights Reserved
1 part