Eh, kamu yang di kelas Ekonomi Mikro, kan?” Dinda menyapa lebih dulu.
Arya mengangguk. “Iya, kamu juga ambil kelas itu?”
“Iya. Eh, aku lihat kamu sering di perpustakaan, ya? Kayaknya rajin banget,” ujar Dinda sambil tersenyum tipis.
“Lumayan, harus rajin kalau nggak mau ketinggalan,” jawab Arya singkat, merasa canggung.
Percakapan itu hanya berlangsung beberapa menit, tapi cukup untuk membuat Dinda penasaran. Arya, dengan segala kesederhanaannya, tampak begitu berbeda dari teman-teman Dinda yang lain. Tidak ada kesombongan, tidak ada basa-basi. Hanya kejujuran yang terlihat jelas di matanya.
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka memasak dan kucing, gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona melihat ketampanan dan kharisma pria itu. Sayangnya, Ares tidak begitu memperhatikannya dan hanya menganggap Gabbie sebagai adik dari sahabatnya.
Namun, satu malam merubah segalanya...