Sebulan dengan Kenangan

Seorang remaja lelaki berjalan santai sembari memandangi langit oranye. Kaki nya bergerak tanpa kesadaran utuh. Siapa pun yang melihat remaja tersebut pasti paham, jika diri nya sedang larut dalam kesedihan. Kesedihan yang sangat dalam.

Kenangan yang telah berlalu bersama seseorang yang sangat dekat dari dirinya. Tidak pernah lepas, tidak pernah berpisah. Selalu bersama di siang maupun malam hari.

"Semua ini hanyalah kebohongan".

"Semua ini hanyalah mimpi yang panjang".

Kalimat yang serupa terngiang di pikirannya. Taktik dimana manusia mencoba untuk menenangkan hati yang luruh.

Sebenarnya remaja tersebut sangat paham, jika semua ini adalah kenyataan. Kenyataan pahit yang tidak dapat dihindari.

Apakah remaja lelaki ini dapat menghadapi kenyataan tersebut? Di sini, diceritakan seorang remaja lelaki yang baru saja sadar akan kenyataan dunia. Bahwasanya, tidak semua yang dilaluinya merupakan butiran gula yang manis. Karena tumpukkan putih tersebut, ternyata juga dicampuri oleh butiran lainnya. Asin dari garam, umami dari penyedap. Itulah kehidupan.