hazendra begitu mencintai frenka namun rasa sayangnya tertutup oleh sifat dingin serta acuh, pemuda itu hanya diam kala fenka menyapanya dengan penuh cinta, hanya diam ketika frenka mengusiknya dan tak pernah berkomentar apapun pada hal gila yang dilakukan frenka agar zen menatapnya
nyatanya hal utama yang membuat zen bersikap sedingin itu adalah penyakitnya, kepribadian ganda yang membuat zen segan untuk terlalu dekat dengan orang lain karena takut penyakitnya itu kambuh dan menyakiti mereka, bahkan ia menjaga jarak dengan teman temannya dan keluarganya
hingga suatu hari zen berubah, tak ada lagi hazendra yang dingin serta acuh melainkan hazendra dengan sikap gila, petakilan, banyak bicara serta tak bisa diatur bahkan oleh siapapun, hazendra yang ini penuh misteri sikapnya seakan tak memiliki beban berbeda dengan tatapannya yang kelam namun begitu manis kepada frenka.
"KARENA HAZENDRA CEMEN BIAR GUE YANG BILANG INI KE LO SHA, I LOVE YOU! ALAM SADAR GUE DAN ALAM MIMPI GUE SEMUANYA BERFOKUS SAMA LO!!"- Zender
"maaf karena selalu diam ketika lo ditikam sama berbagai hujatan setiap harinya" hazendra
"he is bad, but he is a gentleman"-frenka leander
"where is our prince ice? kenapa yang kita lihat cuma seonggok manusia freak??"- Deerdelova Gang.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan