Jejak Takdir

Dalam hidup, sering kali ada pertemuan yang datang tanpa diduga, seperti embun pagi yang perlahan menghilang di bawah sinar matahari. Tak terencana, tak terduga, tetapi meninggalkan jejak yang membekas.

Pertemuan itu bermula di sebuah masjid kecil di kampungku. Awalnya, aku hanya menatapnya sebagai seorang pria yang memiliki suara indah yang memukau. Namun, ternyata ia lebih dari itu.

Aku tidak pernah mengira, pertemuan yang begitu singkat ini akan membawa perubahan sangat besar dalam hidupku. Dari seorang gadis yang hanya berani menatap dari kejauhan, hingga akhirnya Allah menulis namanya dalam lembaran takdirku.

Namun, jalan menuju bahagia tidak selalu lurus. Ada jarak, ragu, dan perasaan yang harus aku benahi.

Apakah pertemuan ini sekadar kebetulan, ataukah ia adalah jawaban dari doa-doaku selama ini?