Story cover for Please... Be My Mom.. by Ran_Ran2
Please... Be My Mom..
  • WpView
    Reads 266
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 266
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Jan 24
Mature
"Mommy!!!" 

Seorang balita perempuan menarik-narik roknya, yang sedang berdiri gusar menunggu si rekan kerja yang datang terlambat, padahal mereka mau meeting bersama orang yang saaangattt penting demi kelangsungan hidup mereka, agar tidak dipecat oleh si Bos galak yang suka ngeselin.

"Emmm.. maaf ya sayang.. Tante bukan Mommy kamu.."

Lalu tak lama seorang pria berlari mendekati mereka, melihat interaksi seorang bocah dengan wanita dewasa, dengan marah dan langsung menggendong balita itu begitu saja tanpa pemberontakan dari si Bocah imut. Wanita itu pikir mungkin pria dewasa itu Ayah si bocil yang nyasar.

"Kamu apain anak saya, sampai dia menangis!"

"E-eh.. anaknya Pak, nyariin Mamanya nih.." 

"Atu mau cama Mommy.. Daddy!"

"Dia bukan Mommy kamu!"

"Atu mau Mommy!"

"Bukan!"

"Mommy tolong! Daddy mau culik atu!"

"Hah?!"
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Please... Be My Mom.. to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
CUCU BUNGSU MAFIA (Tamat And Lengkap) by AnaaNa226736
37 parts Complete
Cerita ini adalah sambungan dari cerita sebelumnya gadis cantik dan rahasia. Namun sedikit ada perubahan ya gak bener2 sama banget anggap aja ini part 2 nya. gadis cantikk kesayangan keluarga yang sangat menyukai susu, putri satu2nya keluarga Utama, Geovano dan James. . . . "Huaaaaaaaaaaa hiks hiks " "Ulu-ulu sayang opa sini cucuku opa disini " Ucap Jack, langsung menggendong Nadi yang masih menagis. "Liat sayang opa disini, semua opa mu disini untuk adek " Ucap Yudha memberi Nadi mpeng. "Ya ampun cucu opa kenapa nangis nak? Hm? " Ucap Rion membelai pipi cucunya. "Sini ad-ek syakit op-pa hiks hiks " Ucapnya terbata sambil menunjuk tenggorokannya. "Kok bisa? " "Di makan ayam goreng Dad, pa makanya buru* akhirnya potongan yang agak besar ketelen dan nyangkut di tenggorokan dia keselek lah jd mungkin tenggorokan masih sakit " Ucap lcy menjelaskan. "Mana yang sakit opa liat " Ucap Rion mengambil Nadi dari gendongan Jack. "Ini " Nadi menunjuk tenggorokannya. Lalu Rion mencium area leher / tenggorokan Nadi membuat anak itu kegelian dan seketika tertawa kencang. "Hahahah hihihi opa geli opa " Ucapnya. "Lagi ya opa cium lagi ya biar sembuh ya cucu opa ini ya muahhh " Ucap Rion dengan gencar menciumi leher sang cucu ia sangat senang jika mendengar suara tawa cucu perempuan ya ini. "Hahahah opa geli hihihi opa ampun opa hahah opa adek capek hihihi hahaha" "Capekk nangis apa capek ketawa hem? " Ucap Yudha kini Nadi sudah berada di gendongan Yudha. "Dua*nya opa " Jawab Nadi. "Ngantukk? " Tanya opa Yudha ketika ia melihat Nadi menguap. Dan yang di tanya hanya mengangguk. "Mau susu? " Tanya mommy lagi lagi Nadi mengangguk. "Nih susunya " "Mau gendong pakek jarik atau rebahan aja sambil opa peluk? " "Peluk aja, tp sama opa Rion dan opa Jack "
You may also like
Slide 1 of 9
HOT DADDY 1 (TAMAT) cover
Missing You (Completed) cover
SCARS cover
CUCU BUNGSU MAFIA (Tamat And Lengkap) cover
Naruto Be Mine  cover
MY MOMMYSITTER ||SASUNARU|| END cover
MY BASTARD HUSBAND [18+] Sasuhina Fanfiction cover
BAD . UZUMAKI [Failed Reputation] cover
Atsushi berubah jadi... bayi?! cover

HOT DADDY 1 (TAMAT)

57 parts Complete Mature

WARNING!! 21+ "Besok umur mu sudah 6 tahun, sayang. Apa yang kamu inginkan dari Daddy?" Edwin berjongkok di depan putra kebanggaannya. Miko, anak laki-laki itu menatap Daddy nya malas. Dia meletakkan heandpone mahal yang Daddy nya belikan sewaktu dia berulang tahun yang ke 5 dulu. "Tentu bukan robot yang bisa berjalan, ataupun liburan ke luar negeri." Jawab Miko, dingin. "Lalu?" Edwin menautkan kedua alisnya, pertanda bahwa dia tidak mengerti dengan ucapan putranya. "Bisakah Daddy memberikan aku seorang ibu? Aku ingin seperti teman-teman ku yang ketika berangkat dan pulang sekolah di jemput oleh kedua orang tuanya." Miko menatap Edwin dengan tatapan memohon. "Kenapa diam? Sudah aku tebak, Daddy tidak bisa mengabulkan permintaan ku itu. Tapi kenapa? Apa karena aku nakal? Apa karena nilai ku matematik jelek? Aku bisa perbaiki itu, Dad." Kali ini Miko benar-benar menangis. "Maafkan Daddy, sayang. Daddy..." Miko berlari ke kamarnya. Sedangkan Edwin tertunduk di depan ruang keluarga. Sudah sekian kali anaknya meminta seorang ibu. Namun dirinya masih tidak bisa memberikannya.