My Dear Guardian

Hidup Alvaro Evander adalah serangkaian ironi yang menyakitkan. Ia terlahir di tengah kemewahan, dikelilingi oleh segala hal yang orang lain impikan dimulai dari rumah besar bak istana dengan pilar-pilar megah, mobil-mobil mewah yang berderet di garasi, dan nama keluarga yang begitu terpandang di kalangan elite sosial. Dari luar, kehidupannya tampak sempurna, seperti dongeng yang menjadi kenyataan. Namun, di balik semua itu, Alvaro hanyalah seorang anak kecil yang terkurung dalam dunia penuh kesepian. Malam-malam Alvaro sering kali dihabiskan sendirian di kamar besarnya yang terasa dingin meskipun udara hangat menyelimuti. Kamar itu penuh dengan mainan mahal yang tidak pernah benar-benar ia sentuh, hadiah-hadiah dari orang tuanya yang terlalu sibuk untuk menemaninya. Ia menunggu mereka pulang hingga larut malam, tetapi yang ia temukan hanyalah keheningan. Ayahnya, seorang pebisnis besar yang selalu tenggelam dalam pekerjaan, jarang berada di rumah. Sementara ibunya, meski tinggal di rumah, lebih sering sibuk menghadiri pesta-pesta sosial daripada menghabiskan waktu dengannya. Semuanya berubah drastis ketika ia berusia 12 tahun. Kehidupan yang dulu begitu gemerlap tiba-tiba runtuh dalam sekejap. Sebuah skandal besar mengguncang keluarganya yang membuat mereka kehilangan semua aset berharga yang telah mereka tabung selama ini, ayahnya terlibat dalam kasus korupsi besar yang menyeret nama baik keluarga mereka ke dalam lumpur. Rumah mewah itu disita oleh pihak bank, semua mobil mewah mereka dilelang untuk membayar hutang. Alvaro, yang sebelumnya tidak pernah merasakan kekurangan, mendapati dirinya berdiri di tengah reruntuhan kehidupannya yang dulu ia kenal.