Viola Rosalina selalu dikenal dengan senyum cerianya dan semangat hidup yang menular. Namun, dunia Viola berubah seketika ketika dia menerima pesan perpisahan dari pacarnya, Reza, yang ternyata telah selingkuh selama hampir setahun. Hancur, terluka, dan bingung, Viola merasa kehilangan arah, seolah-olah segala yang dia bangun bersama Reza hancur begitu saja.
Dalam masa-masa sulit itu, Sebastian, pria yang lebih tua empat tahun darinya dan selalu dikenal sebagai sosok kalem serta penuh perhatian, hadir untuk mendampinginya. Meskipun sebelumnya mereka tidak terlalu dekat, kehadiran Sebastian membawa ketenangan yang tidak pernah dirasakan Viola sebelumnya. Tanpa banyak kata, sikapnya yang tenang dan penuh pengertian membuat Viola merasa sedikit lebih kuat untuk menghadapi kenyataan.
Seiring berjalannya waktu, Viola mulai menyadari bahwa perasaan terhadap Sebastian semakin tumbuh lebih dari sekadar rasa nyaman. Sebastian, dengan segala kebaikan dan perhatian yang dia berikan, mulai menggantikan posisi Reza di hati Viola. Namun, apakah Viola siap membuka hati untuk cinta baru setelah segala luka yang ia alami? Apakah ia bisa menerima bahwa mungkin, cinta sejati yang ia cari selama ini justru ada pada seseorang yang tidak pernah ia duga?
❝Seindah apapun suatu perjalanan, ujungnya pasti perpisahan.❞
Viola, dengan senyum secerah mentari dan hati yang mudah akrab dengan siapa saja, menyimpan sebuah rahasia manis. Cintanya pada seseorang yang begitu berarti. Namun, kebahagiaan semu itu hancur berkeping-keping saat matanya menyaksikan kenyataan pahit, orang yang dicintainya merangkai kasih dengan sahabatnya sendiri.
Luka menganga, dan pusaran konflik tak terhindarkan menyeret Viola menjadi pihak yang dipersalahkan. Kini, di tengah tatapan dingin penuh kebencian dari orang-orang di sekitarnya, mampukah Viola menanggung beban rasa bersalah yang menghimpit dan menemukan kembali cahayanya?