Rintik Cahaya
  • Reads 398
  • Votes 67
  • Parts 4
  • Reads 398
  • Votes 67
  • Parts 4
Ongoing, First published Jan 27
Arash Al Anbary sadar sepenuhnya bahwa restu orang tuanya atas pernikahannya dengan Shalminen Prameswari tidak diberikan dengan sepenuh hati. Shalminen, meskipun memiliki pesona yang tak terbantahkan, jauh dari kriteria pasangan yang selama ini diidamkan oleh keluarganya. Sebagai anak yang dibesarkan dengan nilai-nilai agama yang kuat, Arash tahu bahwa keputusannya untuk memperistri Shalminen ibarat memasuki badai besar yang dapat mengguncang kehidupan yang selama ini ia jalani.

Shalminen adalah sosok perempuan modern yang penuh percaya diri, tetapi tidak sepenuhnya memahami dan menjalankan nilai-nilai yang begitu dijunjung tinggi oleh keluarga Arash. Kehadirannya membawa warna baru, namun juga menimbulkan ketegangan yang sulit dihindari. Namun, Arash percaya bahwa badai yang ia hadapi bukanlah akhir. Di tengah rasa kecewa dan harapan yang tersisa, keyakinannya kepada Tuhannya menjadi landasan yang kokoh. Ia yakin bahwa Tuhan yang ia sembah lebih besar dari setiap badai yang datang, lebih kuat dari setiap keraguan yang mengganggunya, dan mampu merapikan setiap kekacauan dalam hidupnya.

Apakah ia mampu membawa Shalminen lebih dekat pada nilai-nilai yang ia junjung? Apakah cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi badai? Dan yang terpenting, mampukah keyakinan pada Tuhan menyatukan mereka dan menenangkan badai yang melanda?





~R I N T I K  C A H A Y A ~
All Rights Reserved
Sign up to add Rintik Cahaya to your library and receive updates
or
#627spiritual
Content Guidelines
You may also like
Perempuan Tanpa Narasi by percakain
13 parts Ongoing
Wanita pemilik rumah melengos dengan wajah memerah. Bukan tersipu sebab pujian Ina, tetapi karena sinar matahari yang semakin eksis di atas kepala. "Saya sebenarnya mau nyari tempat kos, Buk." Si mbak cantik bersuara lagi. "Oh, mau ngekos. Boleh, asal jangan jorok, ya." Wanita itu melirik Ina. Terlihat gadis itu dilema mau nyengir atau kalem, akhirnya memilih nyengir. Tak apa, bisa membuat suasana sedikit rileks. "Saya sangat bersih, Buk. Bahkan, sangat teliti pada apa saja. Meletakkan sesuatu tetap di tempatnya adalah prioritas saya. Mengawasi yang masuk dan keluar. Data-data yang tidak valid. Kalau ada kesalahan, saya akan melaporkan langsung kepada tim pengawas." Ina dan wanita pemilik rumah kompak melongo mendengar penuturan si mbak cantik. Sepertinya, seseembak itu sedang mendeskripsikan pekerjaan, bukan dirinya. Mau tidak mau, keduanya mengangkat dua jempol mereka. Kompak lagi. "Lah, kamu mau ngapain?" tanya Wanita pemilik rumah kepada Ina. Ina sigap menjawab, "Ina juga mau nyari kosan, Buk. Ina liat iklan di koran. Ina udah bela-belain jalan kaki jauh, lho, Buk. Mana panas lagi." Gadis itu bicara panjang agar pemilik rumah itu mengerti kode yang ingin dia sampaikan. Ya, kali mereka deal to deal soal kos-kosan di pinggir jalan disaksikan orang yang hilir-mudik dan matahari yang bersinar garang. Mbok, ya, diajak masuk, disuguhi es sirup, dan cemilan. Kalau bisa dikasih makan siang nasi padang. Kan, cakep. "Enggak nanya," jawaban wanita tersebut, singkat, membuat harapan Ina sirna seketika. Fiks! Ibu itu adalah titisan ibu tiri.
You may also like
Slide 1 of 10
Rani Pergi cover
Rumpang cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
All About Me and Him! cover
Stole Your Heart  cover
Just an escape cover
LET'S GET MARRIED! (NIKAH, YUK!) cover
Perempuan Tanpa Narasi cover
Love from Sleeping Beauty  cover
Seikat Janji cover

Rani Pergi

13 parts Complete

Marry a man who runs to Allah when you have problems, not to other woman 🌹